Minggu, 27 Februari 2011

Privasi (Personal Space)

Privasi adalah salah satu konsep dari gejala persepsi manusia terhadap lingkungannya, dimana konsep ini amat dekat dengan konsep ruang personal dan teritorialitas.
Privasi merupakan tingkatan interaksi atau keterbukaan yang dikehendaki seseorang pada suatu kondisi atau situasi tertentu. Tingkatan privasi yang diinginkan menyangkut keterbukaan atau ketertutupan , yaitu adanya keinginan untuk berinteraksi dengan orang lain atau justru ingin menghindar atau berusaha supaya sukar di capai orang lain. (Dibyo Hartono, 1986)
Psikologi mengartikan ‘privacy’ sebagai kebebasan pribadi untuk memilih apa yang akan di sampaikan. Dengan perkataan lain, ‘privacy’ dalam psikologi belum tentusampaikan atau dikomunikasikan tentang dirinya sendiri dan kepada siapa akan disampaikan akan tercipta hanya dengan adanya batasan-batasan fisik saja. Psikologipun mengklasifikasikan ‘privacy’ ini menjadi: ‘solitude’ yang berarti kesunyian, ‘intimacy’ atau keintiman, ‘anonymity’ atau tanpa identitas, dan ‘reserve’ yang berarti kesendirian.

Privacy memiliki 2 jenis penggolongan,
1. Golongan yang berkeinginan untuk tidak diganggu secara fisik.
a. Keinginan untuk menyendiri (solitude)
Misalnya ketika seseorang sedang dalam keadaan sedih dia tidak ingin di ganggu oleh siapapun.
b. Keinginan untuk menjauhkan dari pandangan atau gangguan suara tetangga / lalu lintas (seclusion)
Misalnya saat seseorang ingin menenangkan pikirannya , ia pergi ke daerah pegunungan untuk menjauhkan diri dari keramaian kota.
c. Keinginan untuk intim dengan orang-orang tertentu saja, tetapi jauh dari semua orang (intimacy)
Misalnya orang yang pergi ke daerah puncak bersama orang-orang terdekat seperti keluarga.

2. Golongan yang berkeinginan untuk menjaga kerahasiaan diri sendiri yang berwujud dalam tingkah laku hanya memberi informasi yang dianggap perlu.
a. Keinginan untuk merahasiakan jati diri (anaonimity)
b. Keinginan untuk tidak mengungkapkn diri terlalu banyak kepada orang lain (reserve)
c. Keinginan untuk tidak terlibat dengan tetangga (not neighboring)
Dalam hubungannya dengan orang lain, manusia memiliki referensi tingkat privasi yang diinginkannya. Ada saat-saat dimana seseorang ingin berinteraksi dengan orang lain (privasi rendah) dan ada saat-saat dimana ia ingin menyendiri dan terpisah dari orang lain (privasi tunggu). Untuk mencapai hal itu, ia akan mengkontrol dan mengatur melalui suatu mekanisme perilaku.
A. Perilaku Verbal
Perilaku diamana dengan cara mengatakan kepada orang lain secara verbal,sejauh mana orang lain boleh berhubungan dengannya.misalnya dengan berkata, “maaf, saya tidak punya waktu”
B. Perilaku non verbal
Perilaku ini dilakukan dengan menunjukan ekspresi wajah atau gerakan tubuh tertentu sebagai tanda senang atau tidak senang.
C. Mekanisme Kultural
Biasanya berkaitan dengan adat istiadat, aturan atau norma yang menggambarkan keterbukaan atau ketertutupan kepada orang lain.
D. Ruang Personal
Ruang personal adalah salah satu mekanisme perilaku untuk mencapai tingkat privasi tertentu.
Beberapa karakterisitik ruang personal menurut Sommer (dalam altman,1975),
pertama, batas diri yang tidak boleh dimasuki oleh orang lain. Kedua, ruang personal itu tidak berupa pagar yang tampak mengelilingi seseorang dan terlerak di suatu tempat tetapi batas itu melekat pada diri dan dibawa kemana-mana. Ketiga, ruang personal adalah batas kawasan yang dinamis, yang berubah-ubah besarnya sesuai dengan waktu dan situasi. Keempat, pelanggaran ruang personal ini akan dirasakan sebagai ancaman sehingga daerah ini dikontrol dengan kuat.

Personal space/ruang pribadi adalah kawasan sekitarnya seseorang yang mereka anggap sebagai psikologis mereka. Invasi ruang pribadi sering menyebabkan ketidaknyamanan, kemarahan, atau kecemasan pada pihak korban. (Edward T. Hall , yang gagasannya dipengaruhi oleh Heini Hediger)

Ruang pribadi Seseorang (dan sesuai zona kenyamanan ) adalah sangat bervariasi dan sulit untuk mengukur secara akurat. Perkiraan tempat itu sekitar 24,5 inci (60 cm) di kedua sisinya, 27,5 inci (70 cm) di depan dan 15,75 inci (40 cm) di belakang untuk orang Barat rata-rata.


Ruang pribadi adalah sangat bervariasi. Mereka tinggal di sebuah tempat yang berpenduduk padat cenderung memiliki ruang pribadi yang lebih kecil.Warga India cenderung memiliki ruang pribadi lebih kecil daripada di Mongolia padang rumput, baik dalam hal rumah dan individu. Untuk contoh yang lebih rinci, lihat kontak Tubuh dan ruang pribadi di Amerika Serikat.
Ruang pribadi telah berubah historis bersama dengan batas-batas publik dan swasta dalam budaya Eropa sejak Kekaisaran Romawi. Topik ini telah dieksplorasi dalam A History of Private Life, di bawah redaktur umum Philippe Aries dan Georges Duby, diterbitkan dalam bahasa Inggris oleh Belknap Press.
ruang pribadi adalah juga dipengaruhi oleh posisi seseorang dalam masyarakat dengan individu-individu lebih makmur menuntut ruang pribadi yang lebih besar. Orang membuat pengecualian terhadap, dan memodifikasi persyaratan ruang mereka. Misalnya dalam pertemuan romantis tegangan dari jarak dekat yang memungkinkan ruang pribadi dapat ditafsirkan kembali ke semangat emosional. Selain itu, sejumlah hubungan memungkinkan untuk ruang pribadi untuk dimodifikasi dan ini termasuk hubungan keluarga, mitra romantis, persahabatan dan kenalan dekat di mana tingkat yang lebih besar dari kepercayaan dan pengetahuan seseorang memungkinkan ruang pribadi harus dimodifikasi.

http://andraselalutertawa.blogspot.com/2010/04/privasi-personal-space-dan-teritorial.html

TERITORIALITAS

Holahan (dalam Iskandar, 1990), mengungkapkan bahwa teritorialitas adalah suatu tingkah laku yang diasosiasikan pemilikan atau tempat yang ditempatinya atau area yang sering melibatkan cirri pemiliknya dan pertahanan dari serangan orang lain. Degan demikian menurut Altman (1975) penghuni tempat tersebut dapat mengontrol daerahnya atau unitnya dengan benar, atau merupakan suatu territorial primer.
Menurut Lang (1987), terdapat empat karakter dari territorialitas, yaitu :
1. Kepemilikan atau hak dari suatu tempat
2. Personalisasi atau penandaan dari suatu area tertentu
3. Hak untuk mempertahankan diri dari ganggunan luar
4. Pengatur dari beberapa fungsi, mulai dari bertemunya kebutuhan dasra psikologis sampai kepada kepuasan kognitif dan kebutuhan-kebutuhan estetika
Menurut Altman (1975), territorial bukan hanya alat untuk menciptakan privasi saja, melainkan berfungsi pula sebagai alat untuk menjaga keseimbangan hubungan social. Altman juga membagi territorialitas menjadi tiga, yaitu :
1. Territorial Primer
Jenis tritori ini dimiliki serta dipergunakan secara khusus bagi pemiliknya. Pelanggaran terhadap teritori uatam ini akan mengakibatkantimbulnya perlawanan dari pemiliknya karena menyangkut masalah serius terhadap aspek psikologis pemiliknya, yaitu dalam hal harga diri dan identitasnya.
2. Territorial Sekunder
Jenis teritori ini lebih longgar pemakaiannya dan pengontrolan oleh perorangan. Territorial ini juga dapat digunakan oleh orang lain yang masih di dalam kelompok ataupun orang yang mempunyai kepentingan kepada kelompok itu. Sifat teritori sekunder adalah semi-publik.
3. Territorial Umum
Territorial umum dapat digunakan oleh setiap orang dengan mengikuti aturan-aturan yang lazim di dalam masyarakat dimana territorial umum itu berada. Territorial umum dapat dipergunakan secara sementara dalam jangka waktu lama maupun singkat.
Apa perbedaan ruang personal dengan teritorialitas? Seperti pendapat Sommer dan de War (1963), bahwa ruang personal dibawa kemanapun seseorang pergi, sedangkan teritori memiliki implikasi tertentu yang secara geografis merupakan daerah yang tidak berubah-ubah

http://alamanda-linda.blogspot.com/2010/04/teritorialitas.html

RUANG PERSONAL

Edwad Hall, seorang peneliti di bidang ruang personal, membagi jarak antar personal ke dalam 8 bagian. Menurutnya terjadi gradasi jarak berdasarkan tingkat keakraban antar personal. Kedelapan jarak tersebut dikelompokkan ke dalam empat jarak utama, yaitu:
1. Jarak Intim
a. Jarak Intim Dekat (0-6 inchi atau 0-15 cm), yaitu jarak yang muncul pada kondisi memeluk, menenangkan, percintaan, pergulatan (olahraga) atau kontak penuh dengan orang lain. Orang-orang tidak hanya berinteraksi pada situasi intim, atau melakukan kegiatan berdasarkan peraturan (gulat), tapi juga bisa terjadi pada kondisi emosi negatif (mis: manajer bola basket yang bertengkar dengan wasit).
b. Jarak Intimm Jauh (6-18 inc atau 15-45 cm), mewakili hubungan yang cukup erat, misalnya seseorang yang membisikan sesuatu ke temannya,
2. Jarak Personal
a. Jarak Personal Dekat (18-30 inc atau 45-75 cm), yang berlaku bagi orang-orang yang saling mengenal satu sama lain dalam konteks yang positif. Biasanya diwakili oleh orang yang saling berteman atau pasangan yang sedang berbahagia.
b. Jarak Personal Jauh (75 cm-1,2 m), adalah jarak yang digunakan oleh orang-orang yang berteman tapi tidak saling akrab. Biasanya jika kita menjumpai dua orang yang bercakap pada jarak ini maka hampir bisa dipastikan bahwa mereka adalah berteman tapi tidak saling akrab,
3. Jarak Sosial
a. Jarak Sosial Dekat (1,2 – 2 m), terjadi pada situasi ketika kita diperkenalkan kepada kawan ibu kita ketika bertemu di super market,
b. Jarak Sosial Jauh (2-3,5 m), umumnya terjadi ketika melakukan transaksi bisnis resmi. Pada situasi ini sangat kecil atau sama sekali tidak ada suasana pertemanan, karena biasanya masing-masing perusahaan mengutus wakil untuk berinteraksi,
4. Jarak Publik
a. Jarak Publik Dekat (3,5-7 m), biasanya digunakan oleh seorang dosen yang mengajar kelas theater yang terdiri dari ratusan murid di mana jika berbicara harus dari jarak yang tepat sehingga suaranya terdengar di seluruh penjuru ruangan. Jika kita berbicara kepada 30-40 orang, kira-kira jarak inilah yang umum kita pakai agar suara kita bisa terdengar jelas oleh masing-masing orang,
b. Jarak Publik Jauh (7 m atau lebih), biasanya jarak yang disediakan jika ada interaksi masyarakat umum dengan seorang tokoh penting.
ada beberapa unsur yang mempengaruhi jarak Ruang Personal seseorang, yaitu:
1. Jenis Kelamin
Umumnya laki-laki memiliki ruang yang lebih besar, walaupun demikian faktor jenis kelamin bukanlah faktor yang berdiri sendiri,
2. Umur
Makin bertambah usia seseorang, makin besar ruang personalnya, ini ada kaitannya dengan kemandirian. Pada saat bayi, hampir tidak ada kemampuan untuk menetapkan jarak karena tingkat ketergantungan yang makin tinggi. Pada usia 18 bulan, bayi sudah mulai bisa memutuskan ruang personalnya tergantung pada orang dan situasi. Ketika berumur 12 tahun, seorang anak sudah menerapkan RP seperti yang dilakukan orang dewasa.
3. Kepribadian,
Orang-orang yang berkepribadian terbuka, ramah atau cepat akrab biasanya memiliki RP yang lebih kecil. Demikian halnya dengan orang-orang yang lebih mandiri lebih memilih ruang personal yang lebih kecil. Sebaliknya si pencemas akan lebih mengambil jarak dengan orang lain, demikian halnya dengan orang yang bersifat kompetitif dan terburu-buru.
4. Gangguan Psikologi atau Kekerasan
Orang yang mempunyai masalah kejiwaan punya aturan sendiri tentang RP ini. Sebuah penelitian pada pengidap skizoprenia memperlihatkan bahwa kadang-kadang mereka membuat jarak yang besar dengan orang lain, tetapi di saat lain justru menjadi sangat dekat
5. Kondisi Kecacatan
Beberapa penelitian memperlihatkan adanya hubungan antara kondisi kecatatan dengan RP yang diterapkan. Beberapa anak autis memilih jarak lebih dekat ke orang tuanya, sedangkan anak-anak dengan tipe autis tidak aktif, anak hiperaktif dan terbelakang mental memilih untuk menjaga jarak dengan orang dewasa.
6. Ketertarikan
Ketertarikan, keakraban dan persahabatan membawa pada kondisi perasaan positif dan negatif antara satu orang dengan orang lain. Namun yang paling umum adalah kita biasanya akan mendekati sesuatu jika tertarik. Dua sahabat akan berdiri pada jarak yang berdekatan dibanding dua orang yang saling asing. Sepasang suami istri akan duduk saling berdekatan dibanding sepasang laki-laki dan perempuan yang kebetulan menduduki bangku yang sama di sebuah taman.
7. Rasa Aman/Ketakutan
Kita tidak keberatan berdekatan dengan seseorang jika merasa aman dan sebaliknya. Kadang ketakutan tersebut berasal dari stigma yang salah pada pihak-pihak tertentu,misalnya kita sering kali menjauh ketika berpapasan dengan orang cacat, atau orang yang terbelakang mental atau bahkan orang gemuk. Mungkin rasa tidak nyaman tersebut muncul karena faktor ketidakbiasaan dan adanya sesuatu yang berbeda.
8. Persaingan/Kerjasama
Pada situasi berkompetisi, orang cenderung mengambil posisi saling berhadapan, sedangkan pada kondisi bekerjasama kita cenderung mengambil posisi saling bersisian. Tapi bisa juga sebaliknya, sepasang kekasih akan duduk berhadapan di ketika makan di restoran yang romantis,sedangkan dua orang pria yang duduk berdampingan di meja bar justru dalam kondisi saling bersaing mendapatkan perhatian seorang wanita yang baru masuk.
9. Kekuasaan dan Status
Makin besar perbedaan status makin besar pula jarak antar personalnya.
10. Pengaruh Lingkungan Fisik
Ruang personal juga dipengaruhi oleh kondisi lingkungan fisik. Di ruang dengan cahaya redup orang akan nyaman jika posisinya lebih berdekatan, demikian halnya bila ruangannya sempit atau kecil. Orang juga cenderung memilih duduk di bagian sudut daripada di tengah ruangan.
11. Dan beberapa variasi lain seperti budaya, religi dan suku/etnis.

http://alusi.wordpress.com/2008/06/20/ruang-personal/

KEPADATAN DAN KESESAKAN

KONSEP-KONSEP FENOMENA PERILAKU MANUSIA
A. KEPADATAN
Menurut Sundstrom (dalam Wringhtsman & Deaux, 1981) kepadatan adalah sejumlah manusia dalam setiap unit ruangan (Holahan, 1982; Heimstra dan McFarling, 1978; Stokols padat bila jumlah manusia pada suatu batas ruang tertentu semakin banyak dibandingkan dengan luas ruangannya (Sarwono, 1992).
Penelitian tentang kepadatan pada manusia berawal dari penelitian terhadap hewan yang dilakukan oleh John Calhoun, Penelitian Calhoun (dalam Worchel dan Cooper, 1983) ini bertujuan untuk mengetahui dampak negatif kepadatan dengan menggunakan hewan percobaan tikus, Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perilaku kanibal pada hewan tikus seiring dengan bertambahnya jumlah tikus, Secara terinci hasil penelitian Calhoun (dalam Setiadi, 1991)menunjukkan hal sebagai berikut:
Pertama, dalam jumlah yang tidak padat( kepadatan rendah), kondisi fisik dan perilaku tikus berjalan normal, Tikus-tikus tersebut dapat melaksanakan perkawinan, membuat sarang, melahirkan,dan membesarkan anaknya seperti halnya kehidupan alamiah, Kedua, dalam kondisi kepadatan tinggi dengan pertumbuhan populasi yang tak terkendali, ternyata memberikan memberikan dampak negative terhadap tikus-tikus tersebut, Terjad penurunan fisik pada ginjal, otak, hati, dan jaringan kelenjar, serta penyimpangan perilaku seperti hiperktif,homoseksual, dan hanibal, Akibat keseluruhan dampak negative tersebut menyebabkan penurunan kesehatan dan fertilitas, sakit, mati, dan penurunan populasi,
Selain itu pengamatan yang dilakukan oleh( dalam Setiadi, 1991) terhadap jenis tikus Norwegia,menunjukan bahwa apabila jumlah kelompok telah terlalu besar (over populated)maka terjadi penyimpangan perilaku tikus-tikus itudengan menceburkan diri ke laut, Hal ini mengakibatkan oleh tidak berfungsinya otak secara wajar karena kepadatan tinggi tersebut, Tentu saja hasil penelitian terhadap hewan ini tidak dapat diterapkan pada manusia secara langsung karena manusia mempunyai akal dan norma dalam hidup bermasyarakat, Oleh karena itu, untuk penelitian kepadatan pada manusia cenderung didasarkan pada manusia cenderung didasarkan pada data sekunder yaitu data- data yang sudah ada, dari data-data tersebut diamati gejala-gejala yang sering muncul dalam masyarakat,
Penelitian terhadap manusia yang pernah dilakukan oleh Bell( dalam Setiadi, 1991) mencoba merinci: bagaimana manusia merasakan dan bereaksi terhadap kepadatan yang terjadi; bagaimana dampaknya terhadap tingkah laku social; dan bagaimana dampaknya terhadap task performance (kineja tugas)? Hasilnya memperlihatkan ternyata banyak hal-hal yang negative akibat dari kepadatan,
Pertama, ketidaknyamanan dan kecemasan, peningkatan denyut jantung dan tekanan darah, sehingga terjadi penurunan kesehatan atau peningkatan pada kelompok manusia tertentu,
Kedua, peningkatan agresivitas pada anak-anak dan orang dewasa atau enjadi sangat menurun bila kepadatan tinggi sekali, Juga kehilangan minat berkomunikasi, kerjasama , dan tolong-menolong sesama anggota kelompok.
Ketiga, terjadi penurunan ketekunan dalam pemecahan persoalan atau pekerjaan, Juga penurunan hasil kerja terutama pada pekerjaan yang menurut hasil kerja yang kompleks,
Dalam penelitian tesebut diketahui pula dampak negative kepadatan lebih berpengaruh terhadap pria atau dapat dikatakan bahwa pria lebih memiliki perasaan negative pada kepadatan tinggi bila dibandingkan dengan perempuan. Pria juga bereaksi lebih negative terhadap anggota kelompok, baik pada kepadatan tinggi ataupun rendah dan wanita justru lebih menyukai anggta kelompoknya pada kepadatan tinggi.
Pebicaraan tentang kepadatan tidak akan terlepas dari masalah kesesakan, Kesesakan merupakan persepsi individu terhadap keterbatasan ruang, sehngga lebih bersifat psikis ( Gifford, 1978: Schmidt dan Keating, 1979; Stokols dalam Holahan, 1982), Kesesakan terjadi bila mekanisme privasi individu gagal berfungsi dengan baik karena individu atau kelompok terlalu banyak berinteraksi dengan yang laen tanpa diinginkan individu tersebut.
Baum dan Paulus (1987) menerangkan bahwa proses kepadatan dapat dirasakan sebagai kesesakan atau tidak dapat ditentukan oleh penilaian individu berdasarkan empat faktor:
a. Karakteristik seting fisik
b. Karakteristik seting social
c. Karakteristik personal
d. Kemampuan beradaptasi
Berikut ini akan dibahas kategori kepadatan dan akibat-akibat kepadatan tinggi:
1. Kategori Kepadatan
Menurut Altman (1975), di dalam studi sosiologi sejak tahun 1920-an, varies indicator kepadatanberhubungan dengan tingkah laku social. Varisi indicator kepadatan itu meliputi jumlah individu dalam sebuah kota, jumlah individu pada daerah sensus,jumlah individu pada unit tempat tinggal, jumlah ruangan pada unit tempat tinggal,jumlah bangunan pada lingkungan sekitar dan lain-lain.
Kepadatan dapat dibedakan ke dalam beberapa kategori, Holahan (1982) menggolongkan kepadatan ke dalam dua kategori,yaitu kepadatan spasial yang terjadi bila besar atau luas ruangan diubah menjadi lebih kecil sedangkan jumlah individi tetep, sehingga didapatkan kepadatan meningkat sejalan menurunnya besar ruangan, dan kepadatan sosialyang terjadi bila jumlah individu ditambah tampa diiringi dengan penambahan besar atau luas ruangan sehingga didapat kepadatan meningkat sejalan dengan bertambahnya individu. Altman (1975) membagi kepadatan menjadi kepadatan dalam yaitu sejumlah individu yang berada dalam suatu ruangan atau tempat tinggal seperti kepadatan dalam rumah,kamar: dan kepadatan luar yaitu sejumlah individu yang berada pada suatu wilayah tertentu, seperti jumlah penduduk yang bermukim di suatu wilayah permukiman.
Zlutnick dan Altman menggambarkan sebuah modeldua dimensi untuk menunjukkan beberapa macam tipe linkungan permukiman, yaitu:
1. Lingkungan pinggirankota, yang ditandai dengan tingkat kepadatan luar dan kepadatan dalam yang rendah
2. Wilayah desa miskin dimana kepadatan dalam tinggi sedangkan kepadatan luar tinggi
3. Lingkungan mewah Perkotaan, diman kepadatan dalam rendah sedangkan kepadatan luar tinggi
4. Perkampungan kota yang ditandai dengan tingkat kepadatan luar dan kepadatan dalam yang tinggi.

2. Akibat- akibat Kepadatan Tinggi
Menurut Heimstra dan Mc Farling (1978) menberikan akibat bagi manusia baik secara fisik,social maupun psikis. Akibat secara fisik yaitu reaksi fisik yang didasarkan individu sepertipeningkatan detak jantung, tekanan darah, dan penyakit fisik lain.
Akibat secara psikis:
a. Stress, kepadatan tinggi dapat menumbuhkan perasaan negative, rasa cemas,stresdan perbahan suasana hati
b. Menarik diri, kepadatan tinggi menyebabkan individu cenderung untukmenarik diri dan kurang mau berinteraksi dengan lingkungan sosialnya.
c. Perilaku menolong kepadatan tinggi juga menurunkan keingina individu untuk menolong.
d. Kemampuan mengerjakan tugas, situasi dapat menurunkan kemampuan individu untuk mengerjakan tugas-tugasnya pada saat tertentu.
e. Perilaku agresi, situasi yang padat dialami individu dapat menumbuhkan frustasi dan kemarahan, serta pada akhirnya akan terbentuk perlaku agresi

B. KESESAKAN

Menurut Altman (1975) kesesakan adalah suatu proses interpersonal pada suatu tingkatan interaksi manusia satu dengan yang lainnya dalam suatu pasangan atau kelompok kecil. Perbedaan pengertian antara kesesakan dan kepadatan sebagaiman yang telah dibahas terdahulu tidaklah jelas benar, bahkan kadang-kadang keduanya memiliki pengertian yang sama dalam merefleksikan pemikiran secara fisik dari sejumlah manusia dalam suatu kesatuan ruang.
Adapun kesesakan dikatakan sebagai keadaan motivasional yang merupakan interaksi dari faktor spatial, social dan personal, dimana pengertiannya adalah persepsi individu terhadap keterbatasan ruang sehingga timbul kebutuhan akan ruang yang lebih luas. Jadi rangsangan berupa hal-hal yang berkaitan dengan keterbatasan ruang disini kemudian diartikan sebagai suatu kekurangan.
Kesimpulan yang dapat diambil adalah pada dasarnya batasan kesesakan melibatkan persepsi tentang terhadap keadaan ruang yang dikaitkan dengan kehadiran sejumlah manusia, dimana ruang yang tersedia dirasa terbatas atau jumlah manusianya yang diras selali banyak. Berikut ini akan dibahas faktor-faktor yang mempengaruhi kesesakan dandan pengaruh kesesakan terhadap perilaku.
1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesesakan
Terdapat tiga faktor yang mempengaruhi kesesakan yaitu : personal, social, dan fisik, yang akan dibahas satu persatu.
Faktor Personal. Fakltor personal terdiri dari control pribadi dan locus of control ; budaya, pengalaman, dan proses adaptasi ; serta jenis kelamin dan usia.
a. Control pribadi dan locus of control
Seligman dan kawan-kawan mengatakan bahwa kepadatan tinggi baru akan menghasilkan kesesakan apabila individu sudah tidak mempunyai control terhadap lingkungan di sekitarnya , sehingga kesesakan dapat dikurangi pengaruhnya bila individu tersebut memainkan peran control pribadi di dalamnya.
b. Budaya, pengalaman, dan proses adaptasi
Suatu penelitian yang dilakukan oleh Nasar dan min yang mencoba membandingkan kesesakan yang dialami oleh orang Asia dan orang Mediterania yang tinggal diasrama yang sama di Amerika Utara, menemukan adanya perbedaan persepsi terhadap kesesakan pada individu dengan latar belakang budaya yang berbeda, diman orang mediterania merasa lebih sesak dari pada orang Asia

Faktor Sosial, menurut Gifford (1987)secara personal individu dapat lebih banyak atau lebih sedikit mengalami kesesakan cenderung dipengaruhi oleh karakteristik yang sudah dimiliki. Akan tetapi pengaruh orang lain dalam lingkungan dapat juga memperburuk keadaan akibat kesesakan. Faktor- faktor social yang berpengaruh tersebut adalah:
a. Kehadiran dan perilaku orang lain
Kehadiran orang lain akan menimbulkan perasaan sesak apabila individu merasa terganggu dengan kehadiran orang lain.
b. Formasi koalisi
Keadaan ini didasari pada pendapat yang mengatakan bahwa meningkatnya kepadatan social akan dapat meningkatkan kesesakan.
c. Kualitas hubungan
Kesesakan menurut penelitian yang dilakukan oleh Schffer dan Patterson sangat dipengaruhi oleh seberapa baik seseorang individu dapat bergaul denghan orang lain.
d. Informasi yang tersedia
Kesesakan juga dipengaruhi oleh jumlah dan bentuk informasi yang muncul sebelum dan selama mengalami keadaan yang padat

Faktor Fisik. Gove dan Hughes (1983) menemuka bahwa kesesakan di dalam rumah berhubungan dengan faktor-faktor fisik yang berhubungan dengan kondisi rumah seperti jenis rumah, urutan lantai, ukuran rumah dan suasan sekitar rumah.

Faktor situasional terdiri dari:
a. Besarnya skala linkungan
b. Variasi arsitektural

2. Pengaruh Kesesakan terhadap Perilaku

Bila suatu lingkungan berubah menjadi sesak (crowded), sumber-sumber yang ada didalamnya pun bisa menjadi berkurang, aktifitas seseorang akan terganganggu oleh aktifitas orang lain, interaksi interpersonal yang tidak diinginkan akan mengganggu individu dalam mencapai tujuan personalnya,gangguan terhadap norma tempat dapat meningkatkan gejolak dan ketidaknyamanan serta disorganisasi keluarga, agresi penarikan diri secara psikologis dan menurunnya kualitas hidup.
Sampai sekarang ada beberapa ahli yang tetap beranggapan bahwa kesesakan tidak hanya berpengaruh negative bagi individu tetapi bisa juga berpengaruh positif.
Freedman(1975) memandang kesesakan sebagai suatu keadaan yang dapat bersifat positif maupun negative tergantung dari situasinya. Jadi kesesakan dapat dirasakan sebagai suatu pengalaman yang kadang-kadang menyenagkan dan kadang-kadang tidak menyenagkan. Bahkan dari banyak penelitiannya diperoleh kesimpulan bahwa kesesakan sama sekali tidak bepengaruh negatif terhadap objek penelitian.
Pengaruh negative kesesakan tercermin dalam bentuk penurunan-penurunan psikologis, fsiologis, dan hubungan social individu. Pengaruh psikologis yang ditimbulkan oleh kesesakan antara lain adalah perasan kurang nyaman, stress, kecemasan, suasana hati yang kurang baik, prestasi kerja dan prestasi belajar menurun, agresivitas meningkat, dan bahkan juga gangguan mental yang serius.
Individu yang berada dalam kesesakan juga akan mengalami malfungsi fisiologis seperti meningkatnya tekanan darah dan detak jantung, gejala-gejala psikosomatis, dan penyakit fisik yang serius.
Perilaku social yang sering kali timbul karena sitasi yang sesak antara lain adalah kenakalan remaja, menurunnya sikap gotong-royong dan saling membantu, penarikan diri dari lingkungan social, berkembangnya sikap acuh tak acuh, dan semakin berkembangnya intensitas hubungan social(Holahan, 1982).
Dari beberapa penelitian Baum dkk menyimpulkan bahwa kepadatan social lebih aversif daripada kepadatan ruang. Kepadatan ruang sering memunculkan masalah hanya pada laki-laki saja karena dalam situasi padat laki-laki lebih bersikap konpetitif.Kebanyakan masalh kepadatan muncul karena terlalu banyaknya orang dalam suatu ruangan dari pada masalah-masalah yang ditimbulkan karena terbatasnya ruangan.
Menurut hipotesis interaksi yang tidak diinginkan, efektif negative dari kesesakan terjadi karena dalam situasi sesak kita memenuhi lebih banyak interaksi dengan orang lain dari pada yang kita inginkan ( Baum & Valine dalam Watson dkk, 1984). Sementara menurut hipotetis kehilangan control, akibat negative dari kesesakan terjadi karena kesesakan menyebabkan kita kehilangan control selama kejadian.

http://ronggosusenoengg.blogspot.com/2010/05/kepadatan-dan-kesesakan.html

Selasa, 22 Februari 2011

AMBIENT CONDITION DAN ARCHITECTURAL FEATURES

D. AMBIENT CONDITION DAN ARCHITECTURAL FEATURES

Wrighstman dan Deaux 1981 membedakan dua bentuk kualitas lingkungan fisik:

1. Ambient Condition: yaitu segala sesuatu yang berhubunga dengan pencahayaan, filtrasi ruangan, suara, warna dari ruangan itu sendri, dan suhu.

2. Architectural Features: Yaitu segala sesuatu yang bersifat sudah ada atau trak bisa diubah, contohnya seperti adanya tembok dan lantai dalam suatu ruangan dan lain sebagainya.



Sumber Referensi:

1. Unknown, Pengantar Psikologi Lingkungan, diakses tanggal 15-Februari 2011/ pukul: 15.12, http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/02/pengantar-psikologi-lingkungan/

2. Unknown, Pendekatan Teori dan Metode Penelitian Psikologi Lingkungan, diakses tanggal 15-Februari 2011/ pukul 15.12, http://elearning.faqih.net/2009/12/pendekatan-teori-dan-metode-penelitian.html

3. Unknown, Bab 2 Pendekatan Teori dan Metode Penelitian Psikologi Lingkungan, diakses tanggal 15-Februari 2011/ pukul 15.12, http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/peng_psikologi_lingkungan/bab2-pendekatan_teori_dan_metode_penelitian_psikologi_lingkungan.pdf

Senin, 21 Februari 2011

Pendekatan teori psikologi lingkungan

Pendekatan psikologi lingkungan muncul sebagai protes terhadap pendekatan yang hanya memperhatikan factor-faktor individual sebagai penyebab dari munculnya masalah-masalah sosial. Selama tahun 1970-an dan awal tahun 1980-an, kontekstualisme makin diperhatikan di beberapa bidang penelitian psikologi. Para psikolog di semua bidang pemusatan utama psikologi melihat adanya kelemahan dari penelitian-penelitian yang tidak memperhatikan konteks, dan menyerukan perlunya penelitian perilaku yang lebih menggunakan pendekatan yang holistik dan memakai dasar ekologis (Stokols, 1987 dalam Stokols & Altman, 1987). Psikologi lingkungan adalah bidang psikologi yang menggabung-gabungkan dan menganalis transaksi serta tata hubungan dari pengalaman serta tindakan manusia dengan aspek-aspek dari lingkungan sosiofisiknya yang terkait.

METODE PENELITIAN PSIKOLOGI LINGKUNGAN

a. Studi Korelasi

Seorang peneliti dapat menggunakan variasi dari metode korelasi, jika seorang peneliti berminat untuk memastikan tingkat validitas eksternal yang tinggi (Veitch & Arkkelin, 1995). Studi ini menyediakan informasi tentang hubungan-hubungan atau peristiwa yang terjadi di alam nyata tanpa dipengaruhi oleh pengumpulan data. Namun sesempurna apapun suatu studi juga memiliki kelemahan. Kelemahan dari studi kasus adalah lemahnya validitas internal, berkebalikan dengan studi laboratorium yang memiliki tingkat validitas internal yang lebih tinggi, namun memliki validitas eksternal yang lebih rendah jika dibandingkan dengan studi korelasi.

b. Eksperiment Laboratorium

Jika peneliti tertarik untuk memastikan tingkat validitas internal yang tinggi, maka studi inilah yang sangat tepat (Veitch & Arkkelin, 1995). Metode ini member kebebasan kepada peneliti untuk melakuakn manipulasi secara sistematik dengan tujuan mengurangi variable-variabel yang mengganggu. Metode ini mengambil subjeknya secara random, yang berarti semua subjek memiliki kesempatan yang sama dalam semua keadaan eksperimen. Namun kelemahan dari metode ini salah satunya adalah hasil yang diperoleh di laboratorium belum pasti dapat diterpkan di luar laboratorium.

c. Eksperimen Lapangan

Metode ini adalah metode penengah antara Korekasi dengan Eksperiment Laboratorium. Asumsinya adalah jika peneliti ingin menyeimbangkan validitas internal yang didapat dalam eksperiment laboratorium dengan validitas eksternal yang didapat dari studi korelasi. Dalam metode ini peneliti tetap melakukan manipulasi sitematis, hanya bedanya peneliti juga harus member perhatian pada variable eksternal dalam suatu seting tertentu

d. Teknik-Teknik Pengukuran

Beberapa disajikan beberapa contoh tekhnik pengukuran dengan keunggulannya masing-masing, antara lain mudah dalam scoring, administrasi maupun dalam proses pembuatannya. Antara lain:

A Self-report

B Kuisioner

C Wawancara atau Interview

D Skala Penilaian

http://www.elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/peng_psikologi_lingkungan/bab2-pendekatan_teori_dan_metode_penelitian_psikologi_lingkungan.pdf
http://avin.staff.ugm.ac.id/data/jurnal/psikologilingkungan_avin.pdf
http://pdfcast.org/pdf/beberapa-teori-psikologi-lingkungan
http://elearning.faqih.net/2009/12/pendekatan-teori-dan-metode-penelitian.html

http://riantipuspaandita.wordpress.com/2011/02/15/pengantar-dan-pendekatan-teori-psikolgi-lingkungan/

Selasa, 15 Februari 2011

PENGANTAR PSIKOLOGI LINGKUNGAN

A. Latar Belakang Sejarah Psikologi Lingkungan
Kurt Lewin yang pertama kali memperkenalkan Field Theory yang merupakan salah satu langkah awal dari teori yang mempertimbangkan interaksi antara lingkungan dengan manusia. Lewin juga menhgatakan bahwa tingkah laku adalah fungsi dari kepribadian dan lingkungan, sehingga dapat diformulasikan menjadi :
T L= f(P.L),TL = tingkah laku,f = fungsi,P = pribadi,L = lingkungan
Berdasarkan rumusan tersebut, Lewin mengajukan adanya kekuatan-kekuatan yang terjadi dalam interaksi antara manusia dan lingkungan. Masing-masing komponen tersebut bergerak suatu kekuatan-kekuatan yang terjadi di dalam medan interaksi, yaitu daya tarik dan daya mendekat dan daya tolak dan daya menjauh.
Lalu pada tahun 1947, Roger Barker dan Herbert Wright memperkenalkan istilah setting perilaku untuk suatu unit ekologi kecil yang melingkupi perilaku manusia sehari-hari. Istilah psikologi arsitektur pertama kali diperkenalkan ketika diadakan konferensi pertama di Utah dan jurnal profesional pertama yang diterbitkan pada akhir tahun 1960-an banyak menggunakan istilah lingkungan dan perilaku. Baru pada tahun 1968, Harold Proshansky dan William Ittelson memperkenalkan program tingkat doktoral yang pertama dalam bidan psikologi lingkungan di CNUY (City University of New York) (Gifford, 1987).
B. Definisi Psikologi lingkungan
Psikologi lingkungan adalah ilmu kejiwaan yang mempelajari perilaku manusia berdasarkan pengaruh dari lingkungan tempat tinggalnya, baik lingkungan sosial, lingkungan binaan ataupun lingkungan alam. Dalam psikologi lingkungan juga dipelajari mengenai kebudayaan dan kearifan lokal suatu tempat dalam memandang alam semesta yang memengaruhi sikap dan mental manusia.
Apabila kebudayaan dan kearifan lokal kita pahami sebagai perjuangan manusia untuk mempertinggi kualitas hidupnya, maka mawas diri akan menjadi inti pokok dari pelajaran psikologi lingkungan. Soedjatmoko, seorang ahli sosiologi, mengungkapkan harapannya untuk mengangkat mawas diri dari tingkat moralisme semata-mata ke tingkat pengertian psikologis dan historis dan mengenai perilaku manusia. Dalam hal ini beliau memberikan pengertian tentang moralisme dan perilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh psikologis historis suatu lingkungan, tempat orang tersebut bersosialisasi dengan masyarakat binaannya.
Sebagai contoh, tengok saja yang terjadi di zaman sekarang. Kini, banyak orang yang tinggal di dalam lingkungan baik dan religius, namun perilakunya sangat tidak mencerminkan lingkungan tempat dia tinggal. Meskipun orang tersebut sangat kenal dengan moral yang baik, belum tentu orang tersebut akan berlaku baik. Karena ternyata lingkungan sosial di zaman sekarang tidak bisa membentuk pribadi seseorang. Seseorang bisa saja tinggal dalam lingkungan pesantren yang selalu diajarkan akidah dan akhlak yang baik. Namun, sifat dasar manusia selalu penasaran dan ingin mencari kebenaran sendiri dengan mencari perbandingan sendiri.
C. Lingkup Psikologi Lingkungan
Ruang lingkup Psikologi lingkungan lebih jauh membahas tentang rancangan (design), Organisasi dan Pemaknaan. Ataupun hal yang spesifik seperti ruang, bangunan, ketetanggaan, rumah sakit dan ruangnya serta setting-setting lain pada lingkup bervariasi (Proshansky, 1974)
Jenos lingkungan di dalam sosiologi lingkungan yang beberapa di antaranya juga banyak digunakan dalam psikologi lingkungan adalah (Sarwono, 1992):
1. Lingkungan Alamiah (Natural Environment)
2. Lingkungan Binaan / Buatan (Build environment)
3. Lingkungan Sosial
4. Lingkungan yang di Modifikasi

D. Ambient Condition & Architectural Features
Hubungan dengan lingkungan fisik menurut Wrightman & Deaux terdapat 2 bentuk kualitas:
1. Ambient Condition : Kualitas fisik keadaan sekitar individu
misalnya : sound, cahaya, warna, temperatur, dsb
2.Architectural Features : mencakup setting-setting yang bersifat permanen. Suatu ruangan antara lain konfigurasi dinding, lantai, atap, serta peralatan perabotan dan dekorasi.
http://raraajah.wordpress.com/2011/02/15/pengantar-pendekatan-teori-dan-metode-psikologi-lingkungan/

Rabu, 12 Januari 2011

Empat Anugerah Manusia dalam Teori Behavioristik

Pada dasarnya manusia memiliki anugerah yang tak terkira harganya. Hanya saja kita sebagai manusia jarang mensyukuri anugerah tersebut. Dalam psikologi pun dikenal dengan anugerah yang diberikan kepada manusia. Aliran Psikologi Behavioristik meyakini empat anugerah unik manusia sehingga membuatnya berbeda dengan mahkluk yang lain. Empat anugerah manusia tersebut antara lain :

1. Self Awareness (kesadaran diri)
Kesadaran diri adalah kemampuan untuk mengambil jarak terhadap diri sendiri dan menelaah pemikiran, motif-motif, sejarah, naskah hidup, tindakan, maupun kebiasaan dan kecenderungan. Hal ini memungkinkan manusia untuk melepaskan kacamata diri. Kesadaran diri memungkinkan untuk melihat kacamata itu sendiri maupun melihat melaluinya. Ini memungkinkan manusia untuk menjadi sadar akan sejarah sosial dan psikis dari program-program yang ada dalam diri dan untuk memperluas celah antara rangsangan dan tanggapan.

2. Conscience (hati nurani)
Hati nurani menghubungkan manusia dengan kebijaksanaan jaman dan kebijaksanaan hati. Ini merupakan sistem pengarahan yang ada dalam jiwa manusia, yang memungkinkan manusia untuk memahami ketika manusia bertindak atau bahkan merenungkan sesuatu yang sejalan dengan prinsip. Ini juga memberi manusia pemahaman akan bakat-bakat khas dan misi manusia.

3. Independent Will (kebebasan kehendak)
Kehendak bebas adalah kemampuan manusia untuk bertindak. Ini memberi manusia kekuatan untuk mengatasi paradigma-paradigma diri, untuk berenang melawan arus, untuk menulis kembali naskah hidupnya, untuk bertindak atas dasar prinsip dan bukannya bereaksi atas dasar emosi dan lingkungan sekitar. Sementara pengaruh-pengaruh genetis dan lingkungan boleh jadi amat kuat, pengaruh-pengaruh itu tidak dapat mengendalikan manusia. manusia tidak menjadi korban. manusia bukan merupakan produk masa lalunya. Manusia merupakan produk dari pilihan pilihannya. Manusia dapat memberi tanggapan (response-able)—mampu memberi tanggapan, mampu memilih diseberang suasana hati dan kecondongan-kecondongannya. Manusia memiliki kekuatan kehendak untuk bertindak berdasarkan kesadaran diri, hati nurani, dan visi.

4. Creative Imagination (imajinasi kreatif)
Imajinasi kreatif adalah kemampuan untuk meneropong keadaan dimasa datang, untuk menciptakan sesuatu dibenak manusia, dan memecahkan soal secara sinergis. Ini adalah anugerah kemampuan yang memungkinkan manusia untuk melihat dari diri sendiri dan orang lain secara berbeda dan lebih baik daripada saat ini. Ini memungkinkan seseorang untuk menulis pernyataan misi pribadi, menetapkan tujuan, atau merencanakan suatu pertemuan. Ini juga membuat seseorang semakin mampu memvisualisasikan diri yang sedang menghayati pernyataah misi pribadi, bahkan dalam lingkungan yang paling menantang, dan untuk menerapkan prinsip-prinsip dalam berbagai situasi baru secara efektif.

Dengan mengembangkan dan menggunakan empat anugerah tersebut, manusia akan terberdayakan dan memiliki konsep diri yang kuat, sehingga mampu membuat pilihan sikap dan tindakan yang bijaksana atas situasi atau stimulus yang ia diterima. Sebaliknya, orang yang mengabaikan dan membiarkan empat anugerah yang ia miliki tidak berkembang, sehingga perilaku dan pilihan sikapnya tidak efektif, sehingga ia mudah untuk dikendalikan oleh lingkungan, tekanan sosial atau suasana hatinya.

http://duniapsikologi.dagdigdug.com/2010/02/08/empat-anugerah-manusia-dalam-teori-behavioristik/

3 Hal yang perlu anda lakukan sebelum Tidur

Sebagian besar dari kita cenderung melupakan hal-hal sepele yang justru bermanfaat jika kita menyisihkan waktu sebentar sebelum kita pergi tidur di malam hari. Misalnya hal-hal seperti memastikan bahwa pintu anda sudah terkunci, Motor atau mobil sudah anda masukkan kedalam rumah, dll. Namun penulis yakin hal tersebut diatas pasti tidak mungkin lupa bukan ?
Bagaimana jika kita berurusan dengan insomnia? Solusi paling ampuh nya sebetulnya ada pada diri anda sendiri, bukan dokter, bukan obat-obatan. Anda harus memastikan bahwa anda memiliki daftar hal yang harus dilakukan untuk menyembuhkan insomnia secara alami. Berikut adalah tiga hal berbeda yang harus kita lakukan setiap malam dalam rangka untuk membantu kita untuk mendapatkan tidur nyenyak dan terhindar dari insomnia.

Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah untuk memastikan bahwa lingkungan anda bersih. Hal ini tidak hanya berlaku di daerah Anda di mana Anda akan tidur, Namun juga tubuh Anda. Meskipun kita tidak akan dapat melihat fakta bahwa kamar anda bersih setiap kali anda mau tidur, namun pikiran kita akan tahu bahwa ada sesuatu yang kotor jika anda belum membersihkannya. Sebuah lingkungan teratur akan membuat pikiran Anda tenang dan memungkinkan Anda tidur di malam hari tanpa beban. Memastikan bahwa tubuh Anda bersih juga akan membantu Anda untuk mendapatkan tidur malam yang baik. Anda tidak perlu mandi malam hari, tapi cukup membersihkan wajah, mencuci tangan dan kaki anda.

Hal kedua yang harus Anda lakukan setiap malam adalah untuk mempersiapkan dan menjaga pikiran anda untuk tidur malam dengan baik. Jangan biarkan apa pun untuk merangsang Anda secara mental maupun fisik sebelum anda pergi tidur. Ini mencakup hal-hal yang kebiasaan anda nonton tv hingga larut malam, atau hal-hal yang mungkin Anda baca. Berkonsentrasi pada hal-hal yang santai dan membiarkan pikiran Anda melayang untuk menenangkan pikiran. berkonsentrasi menenangkan pikiran akan membantu Anda untuk tidur sepanjang malam. Siapkan “tema lamunan” yang membuat anda santai saat beranjak tidur.

Ketiga, pastikan bahwa seluruh anggota keluarga juga siap beranjak tidur. Dua pembunuh tidur terbesar adalah kebisingan dan cahaya. Pastikan bahwa semua anggota keluarga anda mengerti bahwa Anda membutuhkan situasi yang tenang agar Anda dapat tidur nyenyak. Anda juga harus mempertimbangkan pencahayaan di kamar tidur anda. Jika anda merasa tidak sanggup tidur dalam keadaan yang gelap, anda cukup menyediakan pencahayaan rendah, misalnya lampu yang redup, lampu 5 watt, atau lainnya. Kedua hal ini akan membantu Anda jatuh tertidur lebih cepat dan lebih nyenyak.

http://duniapsikologi.dagdigdug.com/2010/03/17/3-hal-yang-perlu-anda-lakukan-sebelum-tidur/

Alasan Untuk Jauhi ‘Soft Drink’

Seperti yang dilansir dari genius beauty, beberapa ahli kesehatan mengatakan bahwa minuman bersoda sama buruknya dengan merokok. Inilah 4 alasan untuk jauhi soft drink sekaligus alasan untuk menghentikan konsumsi minuman ringan.

1. Berat badan bertambah.
Pare peneliti di University of Texas menemukan bahwa dengan mengonsumsi minuman ringan dapat meningkatkan obesitas sampai 32,8% dan yang lebih mencengangkan, diet coke malah meningkatkan obesitas sampai 54,5%. Jadi tidak selamanya yang berlabel diet itu baik.

2. Kalori yang tidak berguna
Kebanyakan soda mengandung 250 kalori per 20 oz. Minuman soda tidak mengandung mineral apalagi nutrisi di dalamnya. Dua bahan utama adalah gula dan kafein.

3. Kecanduan
Minuman ringan dapat menyebabkan kecanduan. Kandungan kafein di dalamnya menimbulkan rasa kecanduan tersebut. Jika pada akhirnya Anda memutuskan untuk berhenti mengonsumsi minuman ringan, Anda mungkin akan merasakan gejala seperti sakit kepala, depresi, gugup dan menggigil. Tetapi jangan khawatir, gejala tersebut bersifat sementara.

4. Risiko Jantung
Menurut laporan yang dikemukakan oleh American Heart Association pada tahun 2007, orang-orang yang setiap harinya minum ’soft drink’ memiliki risiko meningkatnya sindrom metabolik sampai 44%. Sindrom metabolik merupakan kondisi yang dapat meningkatkan resiko penyakit jantung dan diabetes.

http://duniapsikologi.dagdigdug.com/2010/08/11/alasan-untuk-jauhi-soft-drink/#more-327

Tips menghadapi psikotest

Salah satu cara lembaga atau perusahaan untuk menguji calon karyawannya adalah dengan mengajukan sejumlah tes psikologi dikenal dengan psikotest. Test ini sangat menentukan masa depan calon karyawan dan secara teoritis untuk mengetahui potensi calon pegawai. Pada umumnya model psikotest ini relatif tidak berubah karena memang dibuat secara standar tidak hanya nasional tetapi juga internasional.
Untuk memasuki lembaga media massa juga psikotest memiliki standar hampir sama dengan perusahaan lainnya. Tulisan ini masih akan berkembang, namun ada beberapa prinsip yang perlu dipersiapkan dalam menghadapi psikotest ini.
Pertama-tama tentu kita harus tahu jenis-jenis psikotest itu.

1. Tes IQ: biasanya contoh soal-soal ini dapat mudah didapatkan di toko buku. Tes kecerdasan ini melibatkan serangkaian soal matematika dalam istilah tesnya tes verbal dan non verbal. Angka dan bahasa merupakan bagian dari tes ini. Jika Anda senang dengan teka teki silang dan hitungan secara cepat maka Anda beruntung bisa lulus. Namun tes IQ memang dibuat standar agar bisa dilakukan setiap orang.

2. Tes Kepribadian. Di dalam tes ini Anda akan dihadapkan kepada serangkaian pertanyaan mengenai berbagai dilema dalam pekerjaan, seperti bagaimana menghadapi konflik, bagaimana bekerja sama dan bagaimana solusi jika menghadapi suatu dilema. Dari sini dapat dikaji, seberapa jauh kemampuan Anda bekerja dalam tim dan apakah Anda termasuk orang yang �hangat� dalam pergaulan dan tidak �kaku�.

3. Tes Kemampuan. Anda akan diuji serangkaian tugas di bawah tekanan tinggi, apakah Anda masih bisa melakukannya. Biasanya tes kemampuan ini mengkondisikan Anda dalam suasana penuh tekanan tetapi harus menyelesaikan soal dengan cepat. Bisa bentuknya angka atau permainana kata-kata. Bisa pula berupa grafik dan bentuk-bentuk tiga dimensi.

4. Tes Kreatifitas. Biasanya Anda akan diminta menulis atau menggambarkan sesuatu. Pada salah satu tes Anda diminta melanjutkan gambar dari enam kotak yang sudah ada. Lanjutkan dengan ilustrasi yang baik semaksimal mungkin. Satu lagi tes final biasanya Anda diminta menggambar. Saya sarankan gambarlah orang yang sedang aktif bertindak, misalnya sedang lari sehingga terlihat aktif. Kata psikolog, orang yang seperti itu termasuk dinamis dan kreatif. Itu pendapat psikolog.

Sumber : http://www.journalist-adventure.com/?p=89#comment-3142
http://carikarir.wordpress.com/tips-psikotest/

DOSIS TINGGI VITAMIN E PICU KANKER PARU-PARU

DOSIS TINGGI VITAMIN E PICU KANKER PARU-PARU

Vitamin E merupakan salah satu jenis vitamin yang berperan penting dalam tubuh untuk mencegah penuaan. Namun bila dikonsumsi dalam dosis tinggi, vitamin ini diduga dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru, demikian dilaporkan sebuah riset yang dipublikasikan awal Februari ini.

Penelitian di Amerika Serikat yang melibatkan 77 ribu partisipan mengindikasikan bahwa mengonsumsi 400 miligram per hari dalam jangka waktu lama dapat meningkatkan risiko kanker hingga 28 persen, khususnya di antara para perokok.

Hasil riset yang dipublikasikan dalam American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine ini juga memberi peringatan akan ancaman serupa dari beta-karoten bila dikonsumsi secara berlebihan.

Peneliti menganjurkan, asupan vitamin E sebaiknya tidak diperoleh dari obat-obatan sintetis. Untuk mendapatkan manfaat terbaik, vitamin E sebaiknya diperoleh dari sumber alami seperti buah-buahan dan sayuran.

Dr. Tim Byers dari Universitas Colorado mengatakan, diet seimbang dan sehat yang diwujudkan dengan cara memperoleh manfaat dari nutrisi dan mineral dalam cakupan yang luas, dapat membantu menghindari risiko kanker.

Dalam risetnya, peneliti memantau asupan per hari vitamin C, asam folat dan dan vitamin E para partisipan berusia 50 hingga 76 selama empat tahun. Sepanjang penelitian, tercatat 521 partisipan mengalami kanker paru.

Kebiasaan merokok, sejarah penyakit dalam keluarga dan usia merupakan faktor-faktor yang telah diprediksi berkaitan erat dengan kasus kanker ini. Sementara itu, penggunaan vitamin C dan asam folat justru tidak berpengaruh, lain halnya dengan vitamin E.

Setelah memperhitungkan dan menganalisis data selama sekitar delapan tahun, peneliti menyimpulkan adanya peningkatan risiko tambahan sebesar 7 persen dari setiap 100 miligram vitamin E yang dikonsumsi per hari.

Kebiasaan mengonsumsi vitamin E memang sangat banyak ditemukan di kalangan para perokok, tetapi konsumsinya seringkali tidak dibatasi.

Manfaat vitamin E memang sudah dikenal luas sebagai antioksidan yang mampu melindungi sel-sel serta molekul dari radikal bebas. Namun begitu, para peneliti di AS berspekulasi, dalam dosis tinggi, vitamin ini justru dapat bersifat pro-oksidan, menyebabkan oksidasi sehingga memicu kerusakan sel-sel.

¨Bertolak belakang dengan banyaknya asumsi tentang manfaat vitamin E, konsumsi vitamin ini sebagi suplemen berhubungan dengan risiko penyakit kanker paru. Riset ke depan mungkin akan fokus pada komponen lain pada buah-buahan dan sayuran yang mungkin dapat menjelaskan penurunan risiko kanker yang berkaitan dengan buah dan sayuran,¨ ungkap Dr Christopher Slatore dari Universitas Washington yang memimpin riset ini.

Sementara itu sebuah riset di Finlandia yang melibatkan 29 ribu perokok pria yang mengonsumsi betakaroten - yang dapat diubah menjadi vitamin A dalam tubuh - menyatakan adanya peningkatan risiko sebesar 18 persen mengidap kanker paru-paru.

http://tipshidupsehat.blogspot.com/2008/03/dosis-tinggi-vitamin-e-picu-kanker-paru.html

Jangan Biarkan Suplemen Merusak Anda

Jangan Biarkan Suplemen Merusak Anda

Fenomena penggunaan vitamin dan suplemen kesehatan akhir-akhir ini semakin marak saja. Dalam setahun, konsumen bisa menghabiskan kocek hingga ratusan juta rupiah untuk membeli vitamin atau suplemen demi menjaga kesehatan. Bahkan di Inggris, biaya belanja suplemen dapat mencapai 300 juta poundsterling atau sekitar Rp.540 miliar dalam setahun.


Namun siapa sangka, di balik penggunaan vitamin dan suplemen ternyata ada risiko yang mengintai. Beberapa riset kerap mengaitkan penggunaan suplemen dengan risiko mengidap kanker dan stroke. Sejumlah beberapa lembaga pengawas obat dan produk perawatan kesehatan juga memperingatkan bahaya akan residu obat ilegal.

Glukosamin yang banyak dipakai untuk mengobati sakit sendi atau otot, juga mendapat sorotan. Pengadilan di Skotlandia misalnya, saat ini masih terus melakukan investigasi untuk membuktikan apakah obat ini menjadi penyebab meninggalnya pasien yang mengalami kegagalan liver. Sementara itu, vitamin E yang kerap diklaim sebagai antioksidan pencegah kanker, menurut sebuah riset di AS justru dapat meningkatkan risiko tumor paru.

Tanaman obat bernama ginkgo biloba yang disebut-sebut berkhasiat mengobati kepikunan, pun menurut sebuah riset yang dipublikasikan jurnal Neurology pekan lalu diduga berpotensi memicu stroke. Sedangkan Foods Standards Agency di Inggris pekan lalu meragukan royal jelly sebagai makanan yang mampu meningkatkan kekebalan tubuh.

Untuk memperoleh manfaat maksimal dari vitamin atau suplemen, ada baiknya Anda mengonsumsinya secara bijaksama. Akan lebih baik lagi bila mengonsultasikannya lebih dulu dengan dokter kepercayaan Anda.

Tetapi sebagai informasi, Anda juga patut mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangan yang dimiliki suatu jenis vitamin atau suplemen. Dengan begitu, Anda akan lebih waspada dalam menggunakannya.

Berikut adalah delapan jenis vitamin atau suplemen paling populer yang dinilai memiliki kelebihan dan kekurangannya.

VITAMIN E
+ : Berfungsi sebagai antioksidan yang melindungi sel-sel dari kerusakan, vitamin E banyak ditemukan dalam kacang-kacangan dan biji-bijian. Banyak sekali penelitian yang menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan mengandung vitamin E mampu menekan risiko penyakit jantung dan kanker.

- : Sejaun ini belum ada bukti signifikan akan manfaat suplementasi vitamin E. Faktanya, riset yang dilakukan peneliti di John Hopkins University AS mengindikasikan bahwa vitamin E berpotensi meningkatkan risiko penyakit jantung hingga 10 persen. Pekan lalu, sebuah riset juga mengindikasikan peningkatan risiko kanker paru-paru hingga 28 persen.

Vitamin B6
+ : British Medical Journal melaporkan bahwa dosis 100 mg vitamin B6 mampu meringankan gejala-gejala sindrom premenstrual. Sejumlah riset juga mengaitkan asupan asal folat dan vit B8 , yang banyak ditemukan dalam telur daging dan ikan, dengan penurunan risiko penyakit jantung dan kanker perut.

- : Meskipun konsumsi makanan berkadar vit B6 tinggi dikaitkan dengan rendahnya risiko penyakit jantung, belum ada bukti bahwa meminum pil vit B6 memiliki efek yang sama. Studi berskala besar di Norwegia menunjukkan meminum vit B6 dan folat justru meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke hingga 20 persen. Dosis tinggi juga dapat menyebabkan kerusakan syaraf.

St John Wort (Hypericum perforatum)
+ : Kepercayaan tradisi mengatakan herbal ini mampu melawan ilmu sihir. Lazimnya, herbal ini digunakan untuk memelihara sistem saraf dan melindungi sel-sel saraf dalam tubuh. Herbal ini biasa digunakan untuk meredakan hipertensi dan melancarkan peredaran darah.

- : Salah seorang ahli pengobatan alternatif Inggris, Profesor Edzard Ernst, dari Plymouth Peninsula Medical School memperingatkan bahwa St John Wort dapat mengurangi efektivitas obat resep seperti warfarin atau obat pengencer darah lainnya, pil anti kanker atau obat-obat pembedahan . Hindari herbal ini jika Anda mengidap epilepsi atau asma.

Royal Jelly
+ : Cairan kental yang dihasilkan lebah muda sebagai bahan makanan Larva Lebah dan makanan khusus Ratu lebah ini telah terbukti mampu membunuh bakteri dalam tes laboratorium. Zat ini juga mengandung protein dan vitamin C dan diklaim mampu meningkatkan kekebalan tubuh meski belum ada bukti yang solid.

- : Ada sejarah tentang masalah yang ditimbulkan residu obat-obatan yang dibuat dari royal jelly. Pemberian obat-obatan dengan dosis berlebihan pada hewan yang produknya akan dikonsumsi manusia berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan. Zat ini juga diduga berpotensi menimbulkan reaksi mematikan. Di Australia, kemasan suplemen royal jelly wajib disertai label peringatan menyusul adanya kasus anak berusia 11 tahun yang mengonsumsinya kemudan meninggal akibat asma.

Glukosamin
+ : Dua penelitian besar menunjukkan glukosamin mampu meringankan rasa sakit dan memperbaiki mobilitas pada pasien penderita osteoarthtritis. Bukti ini begitu meyakinkan sehingga US National Institutes Of Health berencana menggelar riset lanjutan.

- : Kualitas dan kekuatan produk glukosamin bervariasi. Tampaknya glukosamin juga hanya efektif jika dikombinasikan dengan sejenis senyawa disebut condroitin.

Ginkgo Biloba
+ : Walaupun beberapa riset menunjukkan adanya efek negatif, Prof Ernst percaya bahwa ginkgo tetap berkhasiat. Ia menekankan, ketika peneliti mencoret partisipan yang tidak mengonsumsinya secara teratur, ada sekitar 68 persen penurunan risiko gangguan ingatan setelah mengonsumsi ginkgo.

- : Prof Ernst mengatakan bahwa studi lanjutan perlu dilakukan mengingat kasus stroke dalam penelitian diakibatkan pembekuan, bukannya pendarahan - yang mungkin disebabkan peran ginkgo dalam mengencerkan darah. Untuk alasan tersebut, suplemen ginkgo seharusnya tidak diminum bersama aspirin, warfarin atau obat anti pembekuan darah lainnya. Hindari pula sebelum menjalani operasi.

Kava Kava
+ : Minuman yang dibuat dari sari akar Kava-kava telah dikenal sejak berabad-abad lampau sebagai obat penenang alami. Sejumlah riset, termasuk yang dilakukan Prof Ernst, terbukti efektif mengatasi kecemasan.

- : Menyusul adanya kasus kematian akibat kerusakan liver di antara pasien peminum suplemen kava, herbal ini dilarang di wilayah Inggris, namun suplemen dalam bentuk pil masih bisa diperoleh lewat internet.

Black Cohosh (Cimicifuga racemosa)
+ : Black Cohosh adalah sejenis tanaman liar mirip semak yang selalu hijau sepanjang tahun. Bagian tanaman yang digunakan sebagai tanaman obat adalah akar dan rimpangnya yang dikeringkan. Walaupun penelitian yang mendukung manfaat herba ini masih sedikit, secara historis, orang-orang Indian Amerika sudah sejak dulu menggunakannya untuk berbagai kondisi, mulai dari masalah-masalah kewanitaan sampai gigitan ular berbisa. Peneliti dari AS yang melakukan tinjauan sejumlah riset menyatakan ada bukti yang cukup bahwa ekstrak herbal ini mampu meringankan gejala-gejala menopause. Sebuah riset terbaru di Prancis juga menemukan bahwa ekstrak black cohosh mampu menghentikan pertumbuhan sel-sel kanker payudara.

- : Menyusul adanya laporan kerusakan liver, Badan Pengawas Obat dan Produk Perawatan Kesehatan Inggris (MHRA) telah meminta produsen untuk mencantumkan label peringatan akan adanya ancaman risiko penggunaan suplemen jenis ini.

http://tipshidupsehat.blogspot.com/2008/03/jangan-biarkan-suplemen-merusak-anda.html

Teh Hitam Cegah Sakit Jantung, Kanker dan Diabetes

Di antara sekian banyak jenis minuman, teh merupakan jenis yang memberikan begitu banyak manfaat. Kebiasaan meminum teh hitam , misalnya dapat menjdi upaya terbaik bagi pencegahan penyakit berat yang disebabkan gaya hidup seperti jantung, kanker dan diabetes.

Tiga jenis penyakit tersebut memang menakutkan karena prevalensinya kini makin meningkat dan tak hanya menyerang orang berusia lanjut, melainkan juga kalangan produktif.

Salah satu penyebab timbulnya penyakit tersebut adalah adanya akumulasi radikal bebas atau oksidan yang dapat menghancurkan sistem jaringan dan integritas DNA dalam tubuh. Kondisi tersebut merangsang percepatan proses penuaan, penghancuran lever dan menyebabkan penyakit berat lainnya seperti penyakit jantung dan kanker.

Untuk menghindari atau menekani risiko mengidap penyakit jantung koroner, kanker, diabetes dan penyakit sejenis yang disebabkan radikal bebas, menurut Guru Besar Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Dr. Ali Khomsan, dapat dilakukan upaya terbaik dengan memilih cara tradisional. Salah satunya adalah mengonsumsi minuman alami yang dapat mengurangi radikal bebas seperti teh hitam.

"Memang benar teh hitam atau 'black tea' mempunyai manfaat seperti menurunkan resiko kanker, mencegah jantung koroner, mencegah penuaan dan juga bisa menurunkan kadar kolesterol dalam darah," kata Ali.

Dari berbagai referensi diketahui bahwa teh hitam yang selama ini dikonsumsi masyarakat cukup banyak mengandung komponen senyawa yang baik bagi tubuh, terutama antioksidan serta "theaflavin" cukup tinggi.

"Senyawa itulah yang mempunyai efek dapat mengurangi resiko-resiko penyakit seperti kanker dan mencegah jantung koroner," katanya.

Teh hitam dibuat dari pucuk daun teh segar yang dibiarkan menjadi layu sebelum digulung, kemudian dipanaskan dan dikeringkan. Teh hitam disebut juga teh fermentasi.

Pakar kesehatan jantung dari Kota Hujan Dr H.Mohammad Taufik Sp.J mendukung pendapat Ali Khomsan yang menyebutkan teh hitam bermanfaat untuk mengurangi penyakit jantung koroner, kanker, diabetes dan stroke.

Menurut Taufik, sayangnya, manfaat yang terkandung dalam teh hitam belum banyak diketahui masyarakat. Hal ini disebabkan kurangnya sosialisasi maupun publikasi dari berbagai penelitian tentang manfaat teh hitam bagi kesehatan.

Beberapa waktu lalu, Pusat Jantung Nasional Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, Jakarta (RSJHK) juga memaparkan hasil penelitiannya dalam talkshow bertema "Efek Teh Hitam dalam Mencegah dan Mengatasi Risiko Penyakit Jantung Koroner".

Penelitian tersebut memperlihatkan katekin dalam teh hitam, senyawa yang disebut-sebut sebagai aktor yang mampu melawan penyakit degeneratif adalah senyawa theaflavin yang merupakan antioksidan, anti kanker, anti mutagenik, antidiabetes dan anti penyakit lainnya.

Antioksidan dinyatakan sebagai senyawa yang mampu menghambat atau mencegah terjadinya oksidasi. Berdasarkan sumbernya, anti oksidan dapat dibagi menjadi antioksidan alami dan sintetis.

Theaflavin merupakan antioksidan alami yang sangat potensial, kemampuannya sebagai penangkap radikal bebas tidak dipungkiri lagi kesahihannya. Selain itu senyawa theaflavin dalam teh hitam jumlahnya cukup berarti.

Kemampuan theaflavin sebagai antioksidan dalam menghambat oksidasi LDL (Low Density Lippoprotein) menunjukkan hal yang menakjubkan. Dalam seduhan teh hitam, theaflavin memberikan warna merah kekuningan, sementara itu thearubigin dan theanapthoquinone masing-masing memberi warna merah kecoklatan dan kuning pekat.

Untuk hal rasa, bersama-sama kafein, theaflavin yang ada dalam teh hitam memberikan rasa segar. Mengutip penelitian di Belanda, Taufik menyatakan, kebiasaan minum teh hitam dapat mencegah penimbunan kolesterol pada pembuluh darah arteri, terutama pada wanita.

Minum teh hitam satu sampai dua cangkir mampu menekan penimbunan kolesterol hingga 46 persen, jika minum 4 cangkir dapat mencapai 69 persen. Hal tersebut ditunjang oleh hasil penelitian di Amerika Serikat yang menunjukkan serangan jantung berkurang 40 persen pada orang-orang yang membiasakan minum teh hitam.

Teh hitam juga menunjukkan kemampuan yang meyakinkan sebagai sumber bahan pangan alami bagi para penderita diabetes terutama dalam kapasitasnya menaikkan aktifitas insulin. Penelitian Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) yang dipublikasikan dalam Journal Agric Food Chem 2002, menunjukkan kemampuan teh hitam dalam meningkatkan aktivitas insulin melebihi dari teh hijau, dan teh oolong.

http://tipshidupsehat.blogspot.com/2008/03/teh-hitam-cegah-sakit-jantung-kanker.html

Waspadai Kanker Kelenjar Getah Bening

Serangan kanker kelenjar getah bening (limfoma non-hodgkin-NHL) kian mengancam kesehatan masyarakat. Saat ini diperkirakan sekitar 1,5 juta orang di dunia menderita kanker ini, dan setahun sekitar 300.000 orang meninggal dunia karena penyakit ini. Untuk itu, deteksi dini tumor ganas tersebut diperlukan untuk meningkatkan harapan hidup penderitanya sehingga kualitas hidup bisa dipertahankan.
"Saat ini target terapi telah digunakan di banyak negara untuk mengatasi kanker limfoma," kata Kepala Manajemen Medik PT Roche Indonesia dr Stephanus Kairupan, dalam jumpa pers, Sabtu (29/3), di Hotel Four Seasons, Jakarta.
Limfoma adalah sejenis kanker yang tumbuh akibat mutasi sel limfosit (sejenis sel darah putih) yang sebelumnya normal. Hal ini mengakibatkan sel abnormal menja di ganas. Seperti halnya limfoma normal, limfoma ganas dapat tumbuh pada berbagai organ dalam tubuh termasuk kelenjar getah bening, limpa, sum-sum tulang, darah maupun organ lain.

Terdapat dua macam kanker sistem limfatik yaitu penyakit hodgkin dan limfoma non hodgkin (NHL). NHL adalah sekelompok penyakit keganasan yang saling berkaitan dan mengenai sistem limfatik. Di Indonesia, mayoritas penderitanya terserang limfoma agresit (derajat keganasan tinggi) yang cepat tumbuh dan menyebar dalam tubuh, bila dibiarkan tanpa pengobatan dapat mematikan dalam enam bulan.
Angka harapan hidup rata-rata berkisar lima tahun dengan sekitar 30-40 persen sembuh. Pasien yang terdiagnosis dini dan langsung diobati lebih mungkin meraih remisi sempurna dan jarang mengalami kekambuhan. Karena itu, sangat penting mengenali gejala penyakit ini sejak awal di antaranya batuk-batuk dan sesak napas, benjolan di leher, ketiak dan daerah di antara kaki, gatal-gatal, demam tanpa sebab, berat badan turun drastis.

Penyebab NHL belum diketahui secara pasti. Ada empat kemungkinan penyebabnya yaitu faktor keturunan atau genetik, kelainan sistem kekebalan, infeksi virus atau bakteri, dan toksin lingkungan seperti herbisida, pengawet dan pewarna kimia. Pengobatan inti NHL saat ini meliputi kemoterapi, terapi antibodi monoklonal, radiasi, terapi biologik dan cangkok sumsum tulang. "Di banyak negara, pengobatan dilakukan dengan mengkombinasi beberapa jenis terapi," ujarnya.
Ahli hematologi dari Universitas Sydney Associate Professor Mark Hertzberg menyatakan, tingkat keberhasilan terapi kombinasi itu sangat tergantung dari kondisi pasien bersangkutan. S emakin cepat penderita berobat, maka peluang kesembuhan dan harapan hidupnya juga makin besar. Diakui, tidak semua penderita sukses menjalani pengobatan kombinasi ini, terutama pada penderita dengan komplikasi gangguan pada jantung.

http://tipshidupsehat.blogspot.com/2008/03/waspadai-kanker-kelenjar-getah-bening.html

TIPS JITU BERHENTI MEROKOK

TEKATKAN DIRI UNTUK STOP MEROKOK

Berhenti merokok sepertinya mudah,tetapi kenyataannya orang yang sudah terikat dengan rokok sangat sulit untuk berhenti.Mungkin sudah banyak cara yang di lakukan untuk berhenti,tetapi tetap saja masih merokok.Padahal di setiap BandRool rokok itu sendiri sudah ada tulisan peringatannya Seperti:
MEROKOK DAPAT MENYEBABKAN KANKER ,SERANGAN JANTUNG,IMPOTENSI DAN GANGGUAN KEHAMILAN SERTA JANIN.Udah di peringatkan seperti itupun masih juga merokok.Berbahayakan..??

Nah kalau begitu kenapa tidak mencoba tips berikut ini untuk berhenti merokok.:

1.MULAI DENGAN KEBIASAAN YANG BAIK.

Untuk merubah kebiasaan yang sering di lakukan harus juga dengan melakukan
kebiasaan lain,seperti makan permen.makan buah-buahan atau menggigit cengkeh,dan
lain-lain.Sebab sering kali yang membuat sulit berhenti merokokadalah karena
sugesti untuk merokok yang sudah menjadi kebiasaan.

2.TANAMKAN KESADARAN KEPADA DIRI PRIBADI YANG KUAT UNTUK BERHENTI.

Sadarlah bahwa rokok itu adalah racun yang kerjanya sangat lambat tetapi
mematikan.Bangunkan kesadaran diri yang kuat dan lihat dengan jelas bahaya yang di
akibatkan asap rokok adalah sangat-sangat berbahaya bagi kesehatan dan mulailah
untuk berhenti merokok.
Jangan tunggu jantung diri sendiri berhenti lebih dahulu,baru berhenti
merokok.Tetapi berhentilah sekarang dan katanlah itu kepada diri sendiri bahwa
saya harus berhenti sekarang.

3.BUAT KEPUTUSAN TOTAL UNTUK BERHENTI MEROKOK

Bila mau berhenti merokok harus sekaligus berhenti,jangan setengah-setengah atau
jangan seoerti ini;
sehari satu batang dahulu,nanti seminggu satu batang juga,lama-lama…,sehari
sebungkus lagi.
Bulatkan tekat pada diri sendiri bahwa keputusan untuk berhenti merokok tidak bisa
di ganggu gugat. Itu adalah keputusan total dan jangan pernah sentuh lagi itu
sampai kapanpun..!!!

4.MULAILAH DENGAN PERGAULAN YANG SEHAT

Pergaulan yang buruk akan membawa pada kebiasaan yang buruk.Jadi berusahalah jauhi
teman- teman yang merokok,tapi bukan bearti memutuskan hubungannya sebagai
teman.Bila di tawari katakana dengan sungguh-sungguh bahwa kamu sendiri sudah
berhenti merokok dengan perasaan bangga. Sebab mereka juga pasti ingin berhenti
tapi tidak mampu saja.Daripada sendiri tertular dan menjadi perokok pasif yang
pada akhirnya dapat terkena dampak negatifnya juga dari rokok,lebih baik menjauh.
Mulailah memiliki pergaulan yang sehat demi menjaga kesehatan.

5.ISI JIWA DAN RAGA ANDA DENGAN KEROHANIAN.

Hal yang paling perlu di lakukan adalah menyadari bahwa merokok itu membuat kita
terikat dengan rokok dan itu bearti berdosa. Dosa itu adalah kejahatan di mata
Tuhan.
Kalu kita berhenti merokok,kita bukan hanya menjaga tubuh kita tatap sehat,tetapi
menyenangkan hati Tuhan juga.Oleh karena itu berhentilah meroko,lakukan dengan
kekuatan dan niat yang tulus dan minta pertolongan Tuhan. Niscaya Pasti bias.

http://tipshidupsehat.blogspot.com/

Bersihkan Noda Wajah dengan Stroberi

Stroberi kaya akan vitamin C. Tak hanya baik untuk kebugaran tubuh, buah merah ini pun ternyata juga bisa membantu kecantikan kulit. Ia berfungsi untuk menghilangkan noda yang tak diinginkan pada kulit wajah. Begini caranya:

1. Potong beberapa buah stroberi berukuran besar menjadi dua bagian.
2. Gunakan garpu untuk menusuk dan meremukkan stroberi dalam mangkuk. Lakukan ini hingga air dalam stroberi keluar.
3. Sapukan stroberi remuk tadi di seluruh wajah sambil pijat-pijat bersirkular.
4. Biarkan selama 2 menit pada wajah, lalu bilas bersih dengan air.

Air pada stroberi mengandung asam yang bisa membantu mengangkat lapisan atas kulit dan antioksidan untuk menyehatkan kulit. Kandungan ini pun bisa membantu mengembalikan warna awal noda pada wajah. Lakukan hal ini 2 kali seminggu. Bisa pula digunakan untuk mengembalikan warna alami gigi.

Sumber: kompas.com

http://btb4.blogspot.com/2010/11/bersihkan-noda-wajah-dengan-stroberi.html

Khasiat Bawang Putih

Dr. Yongxiang Zhang dari University of Tokyo, Jepang menyatakan bahwa kemampuan bawang putih menghambat kemerosotan otak dan sistem kekebalan pada hewan percobaan sangat mengesankan. Hal itu memang tidak berarti bahwa bawang putih mampu memulihkan masa muda atau sama sekali menghambat proses penuaan. Tetapi setidaknya manfaat bawang putih membantu menghambat proses penuaan.

Di samping itu, menurut penelitian Memorial Sloan Kettering Cancer Center, bahan kimia SAMC yang terdapat pada bawang putih dapat menghambat pertumbuhan sel kanker. Dengan mengkonsumsi bawang putih, resiko terkena kanker dapat dikurangi.

Kadar kolesterol yang tinggi biasanya menjadi pertanda proses penuaan. Bawang putih yang dikonsumsi secara rutin dalam jangka waktu tertentu dapat membantu menurunkan kadar kolesterol. Zat anti-kolesterol dalam bawang putih yang bernama ajoene menolong mencegah penggumpalan darah.

Dr. Gilles Fillion dari Institute Pasteur di Perancis menduga, bawang putih dapat membantu meredakan stress, kecemasan, dan depresi. Tentunya dengan efek yang lebih lembut. Ia menemukan bahwa bawang putih bermanfaat untuk membantu melepaskan serotonin, yakni bahan kimia yang terlibat dalam pengaturan serangkaian luas suasana hati dan tingkah laku termasuk kecemasan, murung, rasa sakit, agresi, stress, kurang tidur dan ingatan. Kadar serotonin yang tinggi dalam otak cenderung berfungsi sebagai obat penenang yang menentramkan Anda, memudahkan tidur, dan meringankan kemurungan. Bawang putih menolong menormalkan sistem serotonin tersebut.

http://www.angelfire.com/mt/matrixs/kesehatan.htm

Serba-Serbi Stroke

Apakah stroke itu ?

Penyakit stroke adalah gangguan fungsi otak akibat aliran darah ke otak mengalami gangguan (berkurang). Akibatnya, nutrisi dan oksigen yang dbutuhkan otak tidak terpenuhi dengan baik. Penyebab stroke ada 2 macam, yaitu adanya sumbatan di pembuluh darah (trombus), dan adanya pembuluh darah yang pecah.

Umumnya stroke diderita oleh orang tua, karena proses penuaan menyebabkan pembuluh darah mengeras dan menyempit (arteriosclerosis) dan adanya lemak yang menyumbat pembuluh darah (atherosclerosis). Tapi beberapa kasus terakhir menunjukkan peningkatan kasus stroke yang terjadi pada usia remaja dan usia produktif (15 - 40 tahun). Pada golongan ini, penyebab utama stroke adalah stress, penyalahgunaan narkoba, alkohol, faktor keturunan, dan gaya hidup yang tidak sehat.

Penyebab stroke

Pada kasus stroke usia remaja, faktor genetika (keturunan) merupakan penyebab utama terjadinya stroke. Sering ditemui kasus stroke yang disebabkan oleh pembuluh darah yang rapuh dan mudah pecah, atau kelainan sistem darah seperti penyakit hemofilia dan thalassemia yang diturunkan oleh orang tua penderita. Sedangkan jika ada anggota keluarga yang menderita diabetes (penyakit kencing manis), hipertensi (tekanan darah tinggi), dan penyakit jantung, kemungkinan terkena stroke menjadi lebih besar pada anggota keluarga lainnya.

Penyebab serangan stroke lainnya adalah makanan dengan kadar kolesterol jahat (Low Density Lipoprotein) yang sangat tinggi. Koleserol jahat ini banyak terdapat pada junk food, atau makanan cepat saji. Selain itu, penyebab terjadinya serangan stroke lainnya adalah kebiasaan malas berolah raga dan bergerak, banyak minum alkohol, merokok, penggunaan narkotika dan zat adiktif, waktu istirahat yang sangat kurang, serta stress yang berkepanjangan. Pecahnya pembuluh darah juga sering diakibatkan karena penyakit tekanan darah tinggi (hipertensi).

Gejala terjadinya serangan stroke

Gejala awal stroke umumnya pusing, kepala serasa berputar (seperti penyakit vertigo), kemudian disusul dengan gangguan berbicara dan menggerakkan otot mulut. Gejala lainnya adalah tergangguanya sensor perasa (tidak bisa merasakan apapun , seperti dicubit atau ditusuk jarum) dan tubuh terasa lumpuh sebelah, serta tidak adanya gerakan refleks. Sering juga terjadi buta mendadak atau kaburnya pandangan (karena suplai darah dan oksigen ke mata berkurang drastis), terganggunya sistem rasa di mulut dan otot-otot mulut (sehingga sering dijumpai wajah penderita menjadi mencong), lumpuhnya otot-otot tubuh yang lain, dan terganggunya sistem memory dan emosi. Sering dijumpai penderita tidak dapat menghentikan tangisnya karena lumpuhnya kontrol otak pada sistem emosinya. Hal itu membuat penderita stroke berlaku seperti penderita penyakit kejiwaan, padahal bukan. Hal-hal seperti ini yang perlu dimengerti oleh keluarga penderita.

Proses penyembuhan

Ada 2 proses penyembuhan utama yang harus dijalani penderita. Pertama adalah penyembuhan dengan obat-obatan di rumah sakit. Kontrol yang ketat harus dilakukan untuk menjaga agar kadar kolesterol jahat dapat diturunkan dan tidak bertambah naik. Selain itu, penderita juga dilarang makan makanan yang dapat memicu terjadinya serangan stroke seperti junk food dan garam (dapat memicu hipertensi).

Proses penyembuhan kedua adalah fisiotherapy, yaitu latihan otot-otot untuk mengembalikan fungsi otot dan fungsi komunikasi agar mendekati kondisi semula. Fisiotherapi dilakukan bersama instruktur fisiotherapi, dan pasien harus taat pada latihan yang dilakukan. Jika fisiotherapi ini tidak dijalani dengan sungguh-sungguh, maka dapat terjadi kelumpuhan permanen pada anggota tubuh yang pernah mengalami kelumpuhan.

Kesembuhan pada penderita stroke sangat bervariasi. Ada yang bisa sembuh sempurna (100 %), ada pula yang cuma 50 % saja. Kesembuhan ini tergantung dari parah atau tidaknya serangan stroke, kondisi tubuh penderita, ketaatan penderita dalam menjalani proses penyembuhan, ketekunan dan semangat penderita untuk sembuh, serta dukungan dan pengertian dari seluruh anggota keluarga penderita. Seringkali ditemui bahwa penderita stroke dapat pulih kembali, tetapi menderita depresi hebat karena keluarga mereka tidak mau mengerti dan merasa sangat terganggu dengan penyakit yang dideritanya (seperti sikap tidak menerima keadaan penderita, perlakuan kasar karena harus membersihkan kotoran penderita, menyerahkan penderita kepada suster yang juga memperlakukan penderita dengan kasar, dan sebagainya). Hal ini yang harus dihindarkan jika ada anggota keluarga yang menderita serangan stroke.

http://www.angelfire.com/mt/matrixs/kesehatan.htm

Teh Minuman Kesehatan

Teh merupakan tanaman daerah tropis dan subtropis yang secara ilmiah dikenal dengan Camellia Sinensis. Dari kurang lebih 3000 jenis teh hasil perkawinan silang, didapatkan 3 macam teh hasil proses, yaitu teh hijau, teh oolong, dan teh hitam. Cara pengolahan teh yaitu dengan merajang daun teh dan dijemur di bawah sinar matahari sehingga mengalami perubahan kimiawi sebelum dikeringkan. Perlakuan tersebut akan menyebabkan warna daun menjadi coklat dan memberi cita rasa teh hitam yang khas.

Teh hijau, jenis teh tertua, amat disukai terutama oleh masyarakat Jepang dan Cina. Di sini daun teh mengalami sedikit proses pengolahan, hanya pemanasan dan pengeringan sehingga warna hijau daun dapat dipertahankan. Sedangkan teh oolong lebih merupakan jenis peralihan antara teh hitam dan teh hijau. Ketiga jenis teh masing-masing memiliki khasiat kesehatan karena mengandung ikatan biokimia yang disebut polyfenol, termasuk di dalamnya flavonoid. Flavonoid merupakan suatu kelompok antioksidan yang secara alamiah ada di dalam sayur-sayuran, buah-buahan, dan minuman seperti teh dan anggur.

Subklas polifenol meliputi flavonol, flavon, flavanon, antosianidin, katekin, dan biflavan. Turunan dari katekin seperti epi-cathecin (EC), epigallo-cathecin (EGC), epigallo-cathecin gallate (EGCg), dan quercetin umumnya ditemukan di dalam teh. EGCg dan quercetin merupakan anti oksidan kuat dengan kekuatan hingga 4-5 kali lebih tinggi dibandingkan vitamin E dan C yang juga merupakan antioksidan potensial. Antioksidan diketahui mampu menghindarkan sel dari kerusakan mengingat setiap kerusakan sel akan menyumbang lebih dari 50 penyakit.

Teh hijau mengandung EGCg, demikian juga teh hitam, demikian dikatakan seorang ahli biokimia. Dalam sebuah studi yang dilakukan peneliti Belanda menyebutkan, mengkonsumsi 4-5 cangkir teh hitam setiap hari akan menurunkan resiko stroke hingga 70% dibanding dengan mereka yang mengkonsumsi teh 2 cangkir sehari atau kurang. Laporan lainnya menyebutkan lebih banyak mengkonsumsi teh hitam berhubungan dengan rendahnya kasus serangan jantung. John Folts, Direktur Sekolah Medis, Pusat Penelitian dan Pencegahan Arteri Trombosis, Universitas Wisconsin, AS menemukan kunci khasiat dalam teh yaitu flavonoid. Hasil penelitiannya menunjukkan, flavonoid dalam teh hitam mampu menghambat penggumpalan sel-sel platelet darah sehingga mencegah penyumbatan pembuluh darah pada penyakit hantung koroner dan stroke. Studi lain menyebutkan bahwa peminum teh fanatik memiliki kadar kolesterol dan tekanan darah yang rendah, meskipun masih belum jelas apakah semuanya itu langsung disebabkan karena teh.

Para peneliti di Universitas Case Western Reserve, Cleveland, AS menemukan pengaruh penggunaan teh hijau pada kulit hingga 90 %. Ternyata teh sangat efektif melindungi kulit dari sinar matahari yang dapat mengakibatkan kanker kulit. Teh juga diketahui mengandung fluoride yang dapat menguatkan email gigi dan membantu mencegah kerusakan gigi. Dalam suatu studi laboratorium di Jepang, para ahli menemukan bahwa teh membantu mencegah pembentukan plak gigi dan membunuh bakteri mulut penyebab pembengkakan gusi.

Penelitian di Jepang menunjukkan, daerah penghasil teh yang pendudukanya terkenal sebagai peminum teh fanatik, sangat rendah angka kematiannya yang disebabkan oleh kanker. Hasil studi lainnya, dilakukan kerjasama antara tim peneliti Oguni dan pusat penelitian kanker di Beijing untuk mempelajari pengaruh ekstrak teh hijau pada tikus yang telah diberi ransum makanan karsinogenik (zat pemicu kanker). Dilaporkan, angka rata-rata kanker pada tikus yang memperoleh ekstrak teh hijau setengah dari tikus yang tidak memperoleh ekstrak teh hijau.

Para peneliti yakin bahwa polifenol yang dikenal sebagai cathecin yang terdapat pada teh hijau, membantu tubuh manusia melawan sel kanker. Studi lainnya dilakukan oleh Oguni dan Dr. Masami Yamada dari Hamamatsu Medical Center menemukan cathecin membunuh Helicobator pylori, bakteri pemicu kanker lambung.

http://www.angelfire.com/mt/matrixs/kesehatan.htm

Mencapai potensi hidup yang maksimal

Setiap orang mendambakan masa depan yang lebih baik ; kesuksesan dalam karir,
rumah tangga dan hubungan sosial, namun seringkali kita terbentur oleh berbagai
kendala. Dan kendala terbesar justru ada pada diri kita sendiri.
Melalui karyanya, Joel Osteen menantang kita untuk keluar dari pola pikir yang
sempit dan mulai berpikir dengan paradigma yang baru.

Ada 7 langkah agar kita mencapai potensi hidup yang maksimal :

* Langkah pertama adalah perluas wawasan. Anda harus memandang kehidupan ini
dengan mata iman, pandanglah dirimu sedang melesat ke level yang lebih tinggi.
Anda harus memiliki gambaran mental yang jelas tentang apa yang akan Anda raih.
Gambaran ini harus menjadi bagian dari dirimu, didalam benakmu, dalam percakapanmu,
meresap ke pikiran alam bawah sadarmu, dalam perbuatanmu dan dalam setiap
aspek kehidupanmu.

* Langkah ke dua adalah mengembangkan gambar diri yang sehat. Itu artinya Anda harus
melandasi gambar dirimu diatas apa yang Tuhan katakan tentang Anda.
Keberhasilanmu meraih tujuan sangat tergantung pada bagaimana Anda memandang
dirimu sendiri dan apa yang Anda rasakan tentang dirimu. Sebab hal itu akan menentukan
tingkat kepercayaan diri Anda dalam bertindak. Fakta menyatakan bahwa Anda tidak akan
pernah melesat lebih tinggi dari apa yang Anda bayangkan mengenai dirimu sendiri

* Langkah ke tiga adalah temukan kekuatan dibalik pikiran dan perkataanmu.
Target utama serangan musuh adalah pikiranmu. Ia tahu sekiranya ia
berhasil mengendalikan dan memanipulasi apa yang Anda pikirkan, maka ia
akan berhasil mengendalikan dan memanipulasi seluruh kehidupanmu.
Pikiran menentukan prilaku, sikap dan gambar diri. Pikiran menentukan tujuan.
Alkitab memperingatkan kita untuk senantiasa menjaga pikiran.

* Langkah ke empat adalah lepaskan masa lalu, biarkanlah ia pergi...
Anda mungkin saja telah kehilangan segala yang tidak seorangpun patut mengalaminya
dalam hidup ini. Jika Anda ingin hidup berkemenangan , Anda tidak boleh memakai
trauma masa lalu sebagai dalih untuk membuat pilihan-pilihan yang buruk saat ini.
Anda harus berani tidak menjadikan masa lalu sebagai alasan atas sikap burukmu
selama ini, atau membenarkan tindakanmu untuk tidak mengampuni seseorang.

* Langkah ke lima adalah temukan kekuatan di dalam keadaan yang paling buruk sekalipun
Kita harus bersikap :" Saya boleh saja terjatuh beberapa kali dalam hidup ini, tetapi
tetapi saya tidak akan terus tinggal dibawah sana." Kita semua menghadapi
tantangan dalam hidup ini . KIta semua pasti mengalami hal-hal yang datang
menyerang kita. Kita boleh saja dijatuhkan dari luar, tetapi kunci untuk hidup
berkemenangan adalah belajar bagaimana untuk bangkit lagi dari dalam.


* Langkah ke enam adalah memberi dengan sukacita. Salah satu tantangan terbesar
yang kita hadapi adalah godaan untuk hidup mementingkan diri sendiri.
Sebab kita tahu bahwa Tuhan memang menginginkan yang terbaik buat kita,
Ia ingin kita makmur, menikmati kemurahanNya dan banyak lagi yang Ia sediakan buat kita,
namun kadang kita lupa dan terjebak dalam prilaku mementingkan diri sendiri.
Sesungguhnya kita akan mengalami lebih banyak sukacita dari yang pernah dibayangkan
apabila kita mau berbagi hidup dengan orang lain.

* Langkah ke tujuh adalah memilih untuk berbahagia hari ini. Anda tidak harus menunggu
sampai semua persoalanmu terselesaikan. Anda tidak harus menunda kebahagiaan
sampai Anda mencapai semua sasaranmu. Tuhan ingin Anda berbahagia apapun kondisimu,
sekarang juga !

http://artikel-motivasi.blogspot.com/

Fanatisme

Fanatisme adalah suatu keyakinan atau suatu pandangan tentang sesuatu, yang positif atau yang negatif, pandangan yang tidak memiliki sandaran teori atau pijakan kenyataan, tetapi dianut secara mendalam sehingga susah diluruskan atau diubah. Menurut definisinya, Fanatisme biasanya tidak rasional atau keyakinan seseorang yang terlalu kuat dan kurang menggunakan akal budi sehingga tidak menerima faham yang lain dan bertujuan untuk mengejar sesuatu. Adanya fanatisme dapat menimbulkan perilaku agresi dan sekaligus memperkuat keadaan individu yang mengalami deindividuasi untuk lebih tidak terkontrol perilakunya.

Fanatisme dipandang sebagai penyebab menguatnya perilaku kelompok yang tidak jarang dapat menimbulkan perilaku agresi. Individu yang fanatik akan cenderung kurang memperhatikan kesadaran sehingga seringkali perilakunya kurang terkontrol dan tidak rasional.

Pengertian Fanatisme sendiri dapat disebut sebagai orientasi dan sentimen yang mempengaruhi seseorang dalam : (a) berbuat sesuatu, menempuh sesuatu atau memberi sesuatu, (b) dalam berfikir dan memutuskan, (c) dalam mempersepsi dan memahami sesuatu, dan (d) dalam merasa secara psikologis, seseorang yang fanatik biasanya tidak mampu memahami apa-apa yang ada di luar dirinya, tidak faham terhadap masalah orang atau kelompok lain, tidak mengerti faham atau filsafat selain yang mereka yakini.

Ciri-ciri yang jelas dari sifat fanatik adalah ketidakmampuan memahami karakteristik individual orang lain yang berada diluar kelompoknya, benar atau salah. Secara garis besar fanatisme mengambil bentuk : (a) fanatik warna kulit, (b) fanatik etnik/kesukuan, dan (c) fanatik klas sosial. Fanatik Agama sebenarnya bukan bersumber dari agama itu sendiri, tetapi biasanya merupakan kepanjangan dari fanatik etnik atau klas sosial.

http://duniapsikologi.dagdigdug.com/2010/01/19/fanatisme/#comments

Lesbianisme, Gaya Hidup atau Abnormalitas Seksual?

Di Indonesia, Lesbianisme rupanya berkembang cukup pesat dalam wilayah sosial kemasyarakatan. Kalau dulu, perempuan lesbi sebisa mungkin menyembunyikan jati dirinya, tapi saat ini mereka berhimpun dalam wadah atau organisasi yang semua orang bisa mengetahuinya. Lihat saja, grup-grup lesbian yang bertebaran di Facebook maupun situs-situs dewasa lainnya. Lantas pertanyaannya, apakah Lesbianisme saat ini menjadi gaya hidup? Bukankah lesbian merupakan abnormalitas atau penyimpangan seksual? Sebelum menyimpulkan, Blog Dunia Psikologi akan mencoba menelisik apa itu lesbianisme.

Lesbianisme tergolong dalam abnormalitas seksual yang disebabkan adanya partner-seks yang abnormal. Lesbianisme berasal sari kata Lesbos. Lesbos sendiri adalah sebutan bagi sebuah pulau ditengah Lautan Egeis, yang pada zaman kuno dihuni oleh para wanita (dalam Kartono, 1985). Homoseksualitas dikalangan wanita disebut dengan cinta yang lesbis atau lesbianisme. Memang, pada usia pubertas, dalam diri individu muncul predisposisi (pembawaan, kecenderungan) biseksuil, yaitu mencintai seorang teman puteri, sekaligus mencintai teman seorang pria.

Pada proses perkembangan remaja yang normal, biseksualitas bisa berkembang menjadi heteroseksual (menyukai lawan jenis). Sebaliknya jika prosesnya abnormal, misalnya disebabkan oleh faktor endogin atau eksogin tertentu, maka biseksualitas bisa berkembang menjadi lesbian, dan obyek-erotisnya adalah benar-benar seorang wanita. Pada umumnya, cinta seorang lesbianisme itu sangat mendalam dan lebih hebat dari pada cinta heteroseksual. Meskipun pada relasi lesbian, tidak didapatkan kepuasan seksual yang wajar. Cinta lesbian juga biasanya lebih hebat daripada cinta homoseksual diantar kaum pria.

Gejala Lesbianisme antara lain disebabkan karena wanita yang bersangkutan terlalu mudah jenuh terhadap relasi heteroseksualnya, misalnya suami atau kekasih prianya. Seorang yang lesbian tidak pernah merasakan orgasme. Penyebab yang lain adalah pengalaman traumatis terhadap seorang pria atau suami yang kejam, sehingga timbul rasa benci yang mendalam dan antipati terhadap setiap laki-laki. Kemudian ia lebih suka melakukan relasi seks dan hidup bercinta dengan seseorang wanita lain. Wanita lesbian menganggap relasi heteroseksual tidak bisa membuat dirinya bahagia, relasi seksnya dengan sesama wanita dianggap sebagai kompensasi dari rasa ketidakbahagiaannya tersebut.

Nah, baik lesbianisme pada wanita maupun homoseksualitas pada laki-laki banyak distimulir oleh hormon eksogin dan faktor lingkungan. Lantas apakah Lesbianisme merupakan sebuah gaya hidup ataukah abnormalitas seksual? Blog Dunia Psikologi menyerahkan sepenuhnya kepada pembaca, dan yang mesti di ingat sebelum menyimpulkan adalah pada faktanya kaum lesbi menjadi sebuah gaya hidup para wanita ketika issue gender semakin menguat. Menuduh mereka abnormalitas seksual juga terlalu naif, karena lesbian Indonesia belum ada yang diteliti hormon penyebabnya. Bisa jadi semakin banyaknya lesbian Indonesia karena ‘ketidakmampuan’ laki-laki menempatkan perempuan dalam tempat yang seharusnya. Allah Bissawab.

http://duniapsikologi.dagdigdug.com/2010/01/23/lesbianisme-gaya-hidup-atau-abnormalitas-seksual/#comments

Empat Anugerah Manusia dalam Teori Behavioristik

Pada dasarnya manusia memiliki anugerah yang tak terkira harganya. Hanya saja kita sebagai manusia jarang mensyukuri anugerah tersebut. Dalam psikologi pun dikenal dengan anugerah yang diberikan kepada manusia. Aliran Psikologi Behavioristik meyakini empat anugerah unik manusia sehingga membuatnya berbeda dengan mahkluk yang lain. Empat anugerah manusia tersebut antara lain :

1. Self Awareness (kesadaran diri)
Kesadaran diri adalah kemampuan untuk mengambil jarak terhadap diri sendiri dan menelaah pemikiran, motif-motif, sejarah, naskah hidup, tindakan, maupun kebiasaan dan kecenderungan. Hal ini memungkinkan manusia untuk melepaskan kacamata diri. Kesadaran diri memungkinkan untuk melihat kacamata itu sendiri maupun melihat melaluinya. Ini memungkinkan manusia untuk menjadi sadar akan sejarah sosial dan psikis dari program-program yang ada dalam diri dan untuk memperluas celah antara rangsangan dan tanggapan.

2. Conscience (hati nurani)
Hati nurani menghubungkan manusia dengan kebijaksanaan jaman dan kebijaksanaan hati. Ini merupakan sistem pengarahan yang ada dalam jiwa manusia, yang memungkinkan manusia untuk memahami ketika manusia bertindak atau bahkan merenungkan sesuatu yang sejalan dengan prinsip. Ini juga memberi manusia pemahaman akan bakat-bakat khas dan misi manusia.

3. Independent Will (kebebasan kehendak)
Kehendak bebas adalah kemampuan manusia untuk bertindak. Ini memberi manusia kekuatan untuk mengatasi paradigma-paradigma diri, untuk berenang melawan arus, untuk menulis kembali naskah hidupnya, untuk bertindak atas dasar prinsip dan bukannya bereaksi atas dasar emosi dan lingkungan sekitar. Sementara pengaruh-pengaruh genetis dan lingkungan boleh jadi amat kuat, pengaruh-pengaruh itu tidak dapat mengendalikan manusia. manusia tidak menjadi korban. manusia bukan merupakan produk masa lalunya. Manusia merupakan produk dari pilihan pilihannya. Manusia dapat memberi tanggapan (response-able)—mampu memberi tanggapan, mampu memilih diseberang suasana hati dan kecondongan-kecondongannya. Manusia memiliki kekuatan kehendak untuk bertindak berdasarkan kesadaran diri, hati nurani, dan visi.

4. Creative Imagination (imajinasi kreatif)
Imajinasi kreatif adalah kemampuan untuk meneropong keadaan dimasa datang, untuk menciptakan sesuatu dibenak manusia, dan memecahkan soal secara sinergis. Ini adalah anugerah kemampuan yang memungkinkan manusia untuk melihat dari diri sendiri dan orang lain secara berbeda dan lebih baik daripada saat ini. Ini memungkinkan seseorang untuk menulis pernyataan misi pribadi, menetapkan tujuan, atau merencanakan suatu pertemuan. Ini juga membuat seseorang semakin mampu memvisualisasikan diri yang sedang menghayati pernyataah misi pribadi, bahkan dalam lingkungan yang paling menantang, dan untuk menerapkan prinsip-prinsip dalam berbagai situasi baru secara efektif.

Dengan mengembangkan dan menggunakan empat anugerah tersebut, manusia akan terberdayakan dan memiliki konsep diri yang kuat, sehingga mampu membuat pilihan sikap dan tindakan yang bijaksana atas situasi atau stimulus yang ia diterima. Sebaliknya, orang yang mengabaikan dan membiarkan empat anugerah yang ia miliki tidak berkembang, sehingga perilaku dan pilihan sikapnya tidak efektif, sehingga ia mudah untuk dikendalikan oleh lingkungan, tekanan sosial atau suasana hatinya.

http://duniapsikologi.dagdigdug.com/2010/02/08/empat-anugerah-manusia-dalam-teori-behavioristik/#comments

Konsep Diri Positif dan Konsep Diri Negatif

Konsep diri merupakan faktor penting didalam berinteraksi. Hal ini disebabkan oleh setiap individu dalam bertingkah laku sedapat mungkin disesuaikan dengan konsep diri. Kemampuan manusia bila dibandingkan dengan mahluk lain adalah lebih mampu menyadari siapa dirinya, mengobservasi diri dalam setiap tindakan serta mampu mengevaluasi setiap tindakan sehingga mengerti dan memahami tingkah laku yang dapat diterima oleh lingkungan. Dengan demikian manusia memiliki kecenderungan untuk menetapkan nilai-nilai pada saat mempersepsi sesuatu. Setiap individu dapat saja menyadari keadaannya atau identitas yang dimilikinya akan tetapi yang lebih penting adalah menyadari seberapa baik atau buruk keadaan yang dimiliki serta bagaimana harus bersikap terhadap keadaan tersebut. Tingkah laku individu sangat bergantung pada kualitas konsep dirinya yaitu konsep diri positif atau konsep diri negatif.

Menurut Brooks dan Emmart (1976), orang yang memiliki konsep diri positif menunjukkan karakteristik sebagai berikut: (a) Merasa mampu mengatasi masalah. Pemahaman diri terhadap kemampuan subyektif untuk mengatasi persoalan-persoalan obyektif yang dihadapi. (b) Merasa setara dengan orang lain. Pemahaman bahwa manusia dilahirkan tidak dengan membawa pengetahuan dan kekayaan. Pengetahuan dan kekayaan didapatkan dari proses belajar dan bekerja sepanjang hidup. Pemahaman tersebut menyebabkan individu tidak merasa lebih atau kurang terhadap orang lain. (c) Menerima pujian tanpa rasa malu. Pemahaman terhadap pujian, atau penghargaan layak diberikan terhadap individu berdasarkan dari hasil apa yang telah dikerjakan sebelumnya. (d) Merasa mampu memperbaiki diri. Kemampuan untuk melakukan proses refleksi diri untuk memperbaiki perilaku yang dianggap kurang.

Sedangkan orang yang memiliki konsep diri yang negatif menunjukkan karakteristik sebagai berikut: (a) Peka terhadap kritik. Kurangnya kemampuan untuk menerima kritik dari orang lain sebagai proses refleksi diri. (b) Bersikap responsif terhadap pujian. Bersikap yang berlebihan terhadap tindakan yang telah dilakukan, sehingga merasa segala tindakannya perlu mendapat penghargaan. (c) Cenderung merasa tidak disukai orang lain. Perasaan subyektif bahwa setiap orang lain disekitarnya memandang dirinya dengan negatif. (d) Mempunyai sikap hiperkritik. Suka melakukan kritik negatif secara berlebihan terhadap orang lain. (e) Mengalami hambatan dalam interaksi dengan lingkungan sosialnya. Merasa kurang mampu dalam berinteraksi dengan orang-orang lain.

Sumber ; Brooks, W.D., Emmert, P. Interpersonal Community. Iowa. Brow Company Publisher. 1976

http://duniapsikologi.dagdigdug.com/2010/04/23/konsep-diri-positif-dan-konsep-diri-negatif/#more-298

Apa itu Electra Complex dan Oedipus Complex

Electra complex [Kompleks Electra] adalah istilah psikoanalisis yang digunakan untuk menggambarkan perasaan romantis seorang gadis terhadap ayahnya dan marah terhadap ibunya. Electra complex [Kompleks Electra] seperti halnya dengan Oedipal Complex [Kompleks Oedipus] pada laki-laki.

Menurut Sigmund Freud, perkembangan psikoseksual seorang anak perempuan pada awalnya melekat pada ibunya. Ketika ia menemukan bahwa ia tidak memiliki penis, ia menjadi melekat pada ayahnya dan mulai membenci ibunya, yang menganggap ibunya telah melakukan “pengebirian dirinya”. Freud percaya bahwa seorang anak perempuan kemudian mulai mengidentifikasi dan meniru ibunya karena takut kehilangan cinta ayahnya.

Istilah Electra Kompleks memang sering dikaitkan dengan Freud, namun sebenarnya Carl Jung telah menciptakan istilah ini pada tahun 1913. Freud sendiri menolak istilah tersebut, karena menggambarkan penyederhanaan upaya untuk memahami analogi antara sikap dari dua jenis kelamin. Freud sendiri menggunakan istilah Oedipus sebagai sebuah sikap feminin untuk menggambarkan apa yang sekarang kita sebut sebagai Electra complex [Kompleks Electra].

Oedipal Complex [kompleks Oedipus]
Oedipal Complex [kompleks Oedipus] merupakan suatu istilah yang digunakan oleh Freud dalam teorinya tentang tahap perkembangan psikoseksual untuk menggambarkan perasaan seorang anak laki-laki yang mencintai untuk ibunya, disertai rasa cemburu dan kemarahan terhadap ayahnya. Menurut Freud, anak laki-laki itu ingin memiliki ibunya dan menggantikan ayahnya, yang ia dilihat sebagai pesaing untuk mendapatkan kasih sayang ibunya. Oedipal Complex terinspirasi dari karakter di Sophocles [cerita kuno yunani] dimana ‘Oedipus Rex yang secara tidak sengaja membunuh ayahnya dan menikahi ibunya’.

http://duniapsikologi.dagdigdug.com/2010/05/15/apa-itu-electra-complex-dan-oedipus-complex/#more-302

Tahapan Terjadinya Stres

Gejala-gejala stres pada diri seseorang seringkali tidak disadari karena perjalanan awal tahapan stres timbul secara lambat, dan baru dirasakan bilamana tahapan gejala sudah lanjut dan mengganggu fungsi kehidupannya sehari-hari baik di rumah, di tempat kerja ataupun pergaulan lingkungan sosialnya. Dr. Robert J. Amberg (dalam Hawari, 2001) membagi tahapan-tahapan stres sebagai berikut :

1. Stres tahap I
Tahapan ini merupakan tahapan stres yang paling ringan dan biasanya disertai dengan perasaan-perasaan sebagai berikut: 1) Semangat bekerja besar, berlebihan (over acting); 2) Penglihatan “tajam” tidak sebagaimana biasanya; 3) Merasa mampu menyelesaikan pekerjaan lebih dari biasanya, namun tanpa disadari cadangan energi semakin menipis.

2. Stres tahap II
Dalam tahapan ini dampak stres yang semula “menyenangkan” sebagaimana diuraikan pada tahap I di atas mulai menghilang, dan timbul keluhan-keluhan yang disebabkan karena cadangan energi yang tidak lagi cukup sepanjang hari, karena tidak cukup waktu untuk beristirahat. Istirahat yang dimaksud antara lain dengan tidur yang cukup, bermanfaat untuk mengisi atau memulihkan cadangan energi yang mengalami defisit. Keluhan-keluhan yang sering dikemukakan oleh seseorang yang berada pada stres tahap II adalah sebagai berikut: 1) Merasa letih sewaktu bangun pagi yang seharusnya merasa segar; 2) Merasa mudah lelah sesudah makan siang; 3) Lekas merasa capai menjelang sore hari; 4) Sering mengeluh lambung/perut tidak nyaman (bowel discomfort); 5) Detakan jantung lebih keras dari biasanya (berdebar-debar); 6) Otot-otot punggung dan tengkuk terasa tegang; 7) Tidak bisa santai.

3. Stres Tahap III
Apabila seseorang tetap memaksakan diri dalam pekerjaannya tanpa menghiraukan keluhan-keluhan pada stres tahap II, maka akan menunjukkan keluhan-keluhan yang semakin nyata dan mengganggu, yaitu: 1) Gangguan lambung dan usus semakin nyata; misalnya keluhan “maag”(gastritis), buang air besar tidak teratur (diare); 2) Ketegangan otot-otot semakin terasa; 3) Perasaan ketidaktenangan dan ketegangan emosional semakin meningkat; 4) Gangguan pola tidur (insomnia), misalnya sukar untuk mulai masuk tidur (early insomnia), atau terbangun tengah malam dan sukar kembali tidur (middle insomnia), atau bangun terlalu pagi atau dini hari dan tidak dapat kembali tidur (Late insomnia); 5) Koordinasi tubuh terganggu (badan terasa loyo dan serasa mau pingsan). Pada tahapan ini seseorang sudah harus berkonsultasi pada dokter untuk memperoleh terapi, atau bisa juga beban stres hendaknya dikurangi dan tubuh memperoleh kesempatan untuk beristirahat guna menambah suplai energi yang mengalami defisit.

3. Stres Tahap IV
Gejala stres tahap IV, akan muncul: 1) Untuk bertahan sepanjang hari saja sudah terasa amat sulit; 2) Aktivitas pekerjaan yang semula menyenangkan dan mudah diselesaikan menjadi membosankan dan terasa lebih sulit; 3) Yang semula tanggap terhadap situasi menjadi kehilangan kemampuan untuk merespons secara memadai (adequate); 4) Ketidakmampuan untuk melaksanakan kegiatan rutin sehari-hari; 5) Gangguan pola tidur disertai dengan mimpi-mimpi yang menegangkan; Seringkali menolak ajakan (negativism) karena tiada semangat dan
kegairahan; 6) Daya konsentrasi daya ingat menurun; 7) Timbul perasaan ketakutan dan kecemasan yang tidak dapat dijelaskan apa penyebabnya.

4. Stres Tahap V
Bila keadaan berlanjut, maka seseorang itu akan jatuh dalam stres tahap V, yang ditandai dengan hal-hal sebagai berikut: 1) Kelelahan fisik dan mental yang semakin mendalam (physical dan psychological exhaustion); 2) Ketidakmampuan untuk menyelesaikan pekerjaan sehari-hari yang ringan dan sederhana; 3) Gangguan sistem pencernaan semakin berat (gastrointestinal disorder); 4) Timbul perasaan ketakutan, kecemasan yang semakin meningkat, mudah bingung dan panik.

6. Stres Tahap VI
Tahapan ini merupakan tahapan klimaks, seseorang mengalami serangan panik (panic attack) dan perasaan takut mati. Tidak jarang orang yang mengalami stres tahap VI ini berulang dibawa ke Unit Gawat Darurat bahkan ICCU, meskipun pada akhirnya dipulangkan karena tidak ditemukan kelainan fisik organ tubuh. Gambaran stres tahap VI ini adalah sebagai berikut: 1) Debaran jantung teramat keras; 2) Susah bernapas (sesak dan megap-megap); 3) Sekujur badan terasa gemetar, dingin dan keringat bercucuran; 4) Ketiadaan tenaga untuk hal-hal yang ringan; 5) Pingsan atau kolaps (collapse). Bila dikaji maka keluhan atau gejala sebagaimana digambarkan di atas lebih didominasi oleh keluhan-keluhan fisik yang disebabkan oleh gangguan faal (fungsional) organ tubuh, sebagai akibat stresor psikososial yang melebihi kemampuan seseorang untuk mengatasinya.

http://duniapsikologi.dagdigdug.com/2010/10/08/tahapan-terjadinya-stres/#more-333